JALUR UTAMA: Kondisi Jalan Dongkal di RW10, Kelurahan Sukatani, Tapos, rusak dan tergenang air hujan. Foto: Ricky/Radar Depok RADAR DEPOK.COM – Warga Kelurahan Sukatani, Tapos, mempertanyakan realisasi pekerjaan lanjutan Jalan Dongkal di RW10 yang kini kondisinya sudah rusak parah. Bahkan, tahap awal pekerjaan jalan tersebut pun kini sudah retak lagi. Warga RT03/08, Mulyana, menyayangkan sikap pemerintah kota yang membiarkan kerusakan jalan. Padahal jalan tersebut merupakan salah satu jalur utama di Kelurahan Sukatani yang tembus menuju Jalan Raya Pekapuran. “Sekarang kondisinya berlubang, dan saat hujan muncul genangan besar,” kata Mulyana kepada Radar Depok. Sama dengan Mulyana, Supriyadi, warga RT02/22 mempertanyakan realisasi pekerjaan Jalan Dongkal. Dari depan stadion, kata dia, warga sudah berinisiatif menutup lubang dengan puing. “Di jalan yang kiri kanannya tembok itu kerusakannya parah. Bisa mancing di sana orang-orang. Jangan sampai ditanam lele,” ucap Supiyadi. Di tempat terpisah, Ketua LPM Kelurahan Sukatani, Herman Pelani, mengatakan, perbaikan Jalan Dongkal harusnya dilaksanakan 2016 melalui anggaran provinsi. Namun urung terlaksana karena gagal lelang. "Sudah gagal lelang di 2016, sekarang tidak juga dilaksanakan pekerjannya. Saya tidak tahu sekarang kendalanya di mana,” kata Herman. Sedangkan di 2017, jalan tersebut sudah dialokasikan anggaran sebesar Rp600 juta "Jumlah Rp600 juta itu di luar pagu anggaran Musrenbang. Waktu 2016 itu gagal lelang, kami sudah dorong agar terealisasi, tapi tetap tidak bisa dikerjakan," katanya. Herman mengeluhkan pekerjaan tahap awal di 2015 yang kualitasnya tidak baik. Muncul retakan-retakan, mulai dari stadion Sukatani hingga tempat pemakaman umum. "Di awal itu ditutup aspal. Tapi tetap saja masih banyak retakan. Kami ingin pekerjaan jalan ini berjalan segera, karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diusulkan dan dikerjakan,” tutup Herman. (cky)