Senin, 22 Desember 2025

Beri Motivasi dan Bentengi Siswa Dari Pengaruh yang Salah

- Rabu, 8 Februari 2017 | 08:15 WIB
  BERI ARAHAN: Danramil 05 Sawangan, Kapten Inf. Ibrahim menjadi irup di SMK Bina Rahayu, Kelurahan Pengasinan, belum lama ini. Foto: Ferdian/Radar Depok Memberikan materi tentang rasa nasionalisme kerap dilakukan Koramil 05 Sawangan. Hal tersebut dilakukan, sebagai salah satu cara agar siwa tidak  lupa dengan rasa nasionalisme dan banga menjadi orang Indonesia. Baru-baru ini, Koramil yang dipimpin Kapten Inf. Ibrahim tersebut, kembali melakukan kunjungan ke sekolah. Laporan: FEBRY FERDIAN, Radar Depok Pagi itu Danramil Sawangan, Kapten Inf. Ibrahim kembali dipercaya menjadi inspektur upacara (Irup). Kali ini SMK Bina Rahayu di Kelurahan Pengasinan yang jadi lokasinya. Dalam kegiatan tersebut, mantan Danramil Mampang, Jakarta ini, memberikan pembekalan kepada siswa yang sebentar lagi akan menempuh ujian sekolah maupun ujian nasional. “Sekitaran Mei, siswa akan menghadapi ujian. Motivasi  harus  terus dilakukan agar mereka (siswa) mampu menghadapi saat-saat menentukan tersebut,” terang dia kepada Radar Depok. Pemberian motivasi bagi siswa ini, hanya baru sebagian yang disampaikan ketika menjadi Irup di sekolah tersebut. Yang paling utama menurut dia, tentang nasionalisme yang kian hari tergerus oleh perkembangan zaman. Sebagai pengisi bangsa Indonesia di masa depan, tentu tidak hanya sekedar ilmu pengetahuan yang harus dimiliki. Tetapi, rasa kecintaan terhadap bangsa Indonesia harus ditanamkan juga. Karena, itu bisa menjadi bekal mereka untuk bisa menjadikan Indonesia lebih baik lagi. “Hari ini, rasa nasionalisme itu mulai tergerus dengan perkembangan zaman. Karena itu, perlu diingatkan kembali bagaimana bangsa kita bisa menjadi seperti saat ini,” ujar dia. Tergerusnya rasa nasionalisme itu, juga  dikarenakan majunya teknologi yang hadir tanpa benteng yang kuat dari para siswa. Sehingga, paham-paham atau ideologi dari luar bisa masuk dengan bebas. Dan terkadang, siswa menyerapnya tanpa ada pendampingan dan tidak secara menyeluruh. “Banyak  informasi yang mampu didapatkan oleh remaja saat  ini, dan siswa itu juga mudah diberikan pemahaman yang salah tentang suatu informasi. Karena itu harus bijak dalam pengawasannya, hal  tersebut menjadi tanggungjawab bersama,” tukas dia. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X