Sabtu, 10 Juni 2023

Manfaatkan Mading untuk Siswa Berkreasi

- Jumat, 3 Maret 2017 | 07:38 WIB
  AKTIF: Guru SMK Farmasi Sari Farma, Dessy Nurmalasari sedang memberikan penjelasan kepada siswanya tentang teknis pembuatan mading sekolah. Foto: Pebri/Radar Depok Sekolah tidak hanya sekedar menjadi tempat menimba ilmu pengetahuan umum. Tetapi, sekolah menjadi wadah untuk perkembangan anak muda, agar lebih terarah dalam menatap masa depan. Menimbang hal tersebut, SMK Farmasi Sari Farma, mencoba memberikan wadah kepada siswanya untuk berkreasi dengan madingnya. Laporan: PEBRI MULYA, Radar Depok Dengan mengenakan seragam khas dari SMK Farmasi Sari Farma yang berwarna hijau dengan motif kotak-kotak, sekitar puluhan siswa duduk lesehan di depan ruang laboratorium (lab) kimia. Mereka sedang mendengarkan seorang guru perempuan yang duduk di bangku taman sekolah. Dia adalah guru SMK Farmasi Sari Farma, Dessy Nurmalasari. Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengajak siswa-siswanya untuk berkreasi dengan mading sekolah. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, dirinya mengumpulkan siswa-siswa yang menjadi perwakilan kelasnya, untuk terlibat dalam kreasi mading sekolahnya. “Untuk kelas X ada dua rombel, dan XI juga dua rombel. Jadi, mereka adalah perwakilan dari kelasnya. Lalu, setelah diberikan penjelasan, mereka lanjutkan lagi penjelasan tersebut ke siswa di kelasnya masing-masing,” ucapnya kepada Radar Depok. Dessy ingin memanfaatkan mading untuk wadah siswa dalam berkreasi dan berinovasi. Jadi, siswa di sekolah tidak hanya sekedar memperdalam ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mendapatkan pendidikan dalam berbagai hal. Karena, dalam pembuatan mading ini, akan dibagi waktu untuk kelasnya. Jadi, tiap kelas diberikan kesempatan selama sebulan untuk berkreasi dengan mading tersebut. Setelah sebulan lewat, madingnya akan digantikan lagi oleh kelas yang lainnya. “Siswa bebas berkreasi di mading tersebut, mereka bebas untuk mencari tema pembahasannya. Tetapi, tentu saja harus kaya akan informasi yang bermanfaat, serta tidak mengandung unsur-unsur SARA dan hal-hal negatif,” terangnya. Dessy menuturkan, dengan adanya mading ini, siswa juga diajarkan untuk berorganisasi dan memanajemen waktu. Karena, tiap kelas akan dibentuk organisasi madingnya, dan ada batasan waktu untuk pengerjaannya. Dengan begitu, siswa akan menjadi telatih untuk bersosialisasi. “Semoga saja, siswa benar-benar bisa memanfaatkannya ntuk bisa melatih kekompakan mereka dalam bekerjasama dengan orang lain,” terangnya. (*)

Editor: redaksi01

Tags

Terkini

12 Peserta Lolos Duta Genre Sukmajaya

Jumat, 9 Juni 2023 | 16:45 WIB

Kelurahan Ratujaya Cegah Warga Kena TB

Jumat, 9 Juni 2023 | 11:25 WIB

Bojongsari Baru Depok Galakan Kampung Iklim

Kamis, 8 Juni 2023 | 18:46 WIB

Warga-KWT Krukut Depok Diguyur Ilmu P2L

Kamis, 8 Juni 2023 | 09:05 WIB

Serua Targetkan Pembangunan PJU dan Drainase

Rabu, 7 Juni 2023 | 15:45 WIB

RW3 Sawangan Jadi Lokus KTR

Rabu, 7 Juni 2023 | 13:00 WIB

UMKM Limo Praktik Aneka Olahan Produk Lokal

Rabu, 7 Juni 2023 | 12:52 WIB

Mekarjaya Bangga Miliki Finalis Duta Genre

Rabu, 7 Juni 2023 | 10:45 WIB
X