PELATIHAN: Relawan dari Sekber Sahabat Ciliwung sedang diajarkan membuat jembatan gantung darurat di Pos Pantau Ciliwung Ratujaya, RW06, Kelurahan Ratujaya, Cipayung, kemarin. Foto:Ricky/Radar Depok
RADAR DEPOK.COM , RATUJAYA - Tidak hanya fokus menjaga kebersihan, ekosistem, dan gencar mempromosikan arung edukasi Ciliwung. Relawan yang tergabung dalam sekretariat bersama (Sekber) Sahabat Ciliwung juga aktif dalam kegiatan rescue dan bantuan.
Seperti yang terlihat di Pos Pantau Ciliwung Ratujaya, RW06 Kelurahan Ratujaya, Cipayung, kemarin. Mereka mengadakan simulasi pembuatan jembatan gantung darurat yang di inisiasi Vertical Rescue Indonesia (VRI).
"Kegiatan ini sebagai persiapan kegiatan sosial pembuatan jembatan gantung untuk masyarakat di desa terisolir seperti di daerah Garut/Sumedang," kata Koordinator Sekber Sahabat Ciliwung, Hidayat kepada Radar Depok.
Pembina VRI Perwakilan Jakarta, Alex Pati mengatakan, inisiasi pembuatan jembatan gantung darurat ini adalah VRI. Dan ia dipercaya sebagai pembina untuk wilayah Jakarta.
Pihaknya mengajak aktif rekan dari I-DERU, pendaki gunung indonesia (PGI) regional Jabodetabek, Sahabat ciliwung, pendaki indonesia(PI), klub otomotif GMB Prengus IOX 4x4, Rescue community, HiropeIndonesia dan lainnya.
"Intinya kami mengajak sebanyak mungkin teman-teman dari manapun untuk bergerak bersama agar lebih banyak masyarakat Indonesia di pelosok mendapat kemudahan untuk beraktivitas," kata Alex.
Ia menguraikan, Jembatan yang mau dibuat prinsipnya adalah jembatan gantung darurat, yang dibuat dengan menggunakan wire rope baja/sling baja diameter 12-16 mm. Umumnya menggunakan 6-8 bentangan sling, yaitu 4-5 bentangan sling berada pada dasar pijakan, dan 2-4 bentangan sling di atas sebagai penyeimbang.
Panjang bentangan dikondisikan dengan lebar sungai dan lebar jembatan kurang lebih 1,5 meter, dengan alas pijakan menggunakan papan atau anyaman bambu, tergantung kebutuhan dan ketersediaan material di tempat atau pelosok.
"Karena prinsip dasarnya darurat maka jembatan ini direkomendasikan hanya untuk penghubung lalulintas orang saja, sebagai akses lalulintas untuk ke sekolah, ke sawah atau keperluan sehari-hari masyarakat disana. Bukan untuk kendaraan," tutur Alex
Secara teknis jembatan dibuat dengan bentangan wire rope yang di jeratkan pada batu besar. Lalu, batu tersebut dibenamkan pada kedalaman tertentu: berkisar 1,5 meter sampai 2 meter. Tergantung kondisi media tanahnya. Keras atau lunak (dalam istilah panjat tebing disebut deadman).
"Dari deadman tersebut mendapatkan ankur penambat untuk bentangan jembatan. Untuk berapa kekuatan jembatan itu belum tahu secara pasti, hal ini juga sedang diteliti oleh beberapa pakar jembatan, tetapi saat uji coba dibeberapa jembatan yang sudah dibuat dapat dilewati motor, gerobak hasil tani warga dan lain-lainnya," papar Alex.
Menurutnya, tingkat kesulitan pembuatan jembatan, yang pasti di akses menuju lokasi. Karena biasanya daerah yang dipilih, berada di pelosok.
"Kemudian medan operasi, kadang kita menemukan lokasi yang benar-benar masih 'perawan' tidak ada listrik, lokasi masih terdapat penghuni alami. Pernah dalam pembuatan disalah satu desa, tim diserang segerombolan lebah yang terganggu oleh suara atau asap knalpot, dan tim terpaksa di evakuasi ke UGD RS terdekat yg jaraknya 2-3 jam dari lokasi," kisahnya.
Ia menambahkan, proses pembuatan tergantung kesulitan medan, ketersediaan material, droping atau akses ke titik lokasi dan kekuatan dari jumlah personil. “Umumnya satu jembatan dapat diselesaikan antara tiga hingga delapan hari,” tandasnya. (cky)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB