SEMENTARA: Warga sedang bahu-membahu membuat jembatan dadakan dengan membuat bambu yang diikat tali. Jembatan tersebut dibuat sementara untuk mengganti jembatan yang putus. Foto: Ade /Radar Depok. RADAR DEPOK.COM, BOJONGSARI – Putusnya jembatan penghubung antara Kelurahan Curug, Kota Depok dengan Kelurahan Curug, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor sehingga melumpuhkan akses masyarakat antar wilayah tersebut, membuat masyarakat berinisiatif untuk membuat jembatan dadakan dari bambu. Salah satu warga, Rusman (48) mengatakan, dirinya bersama puluhan warga lainnya bekerja sama membangun jembatan baru, yang lokasinya tak jauh dari putusnya jembatan utama. Menurutnya, agar masyarakat dapat menyebrang, terlebih bagi peziarah. “Diseberang jembatan, ada TPU, tak sedikit warga yang kerap berziarah disana. Jika tidak ada jembatan, warga sulit untuk ziarah,” katanya. Rusman mengatakan, perbaikan dimulai sejak kemarin hingga hari ini, dan seluruhnya dibangun dengan kemampuan warga atau swadaya, “Kami lakukan swadaya, karena kami sudah ajukan ini kepada pemerintah,” katanya. Kini, meskipun hanya susunan bambu yang diikat tali, namun terlihat bambu sudah dapat dapat dilalui oleh masyarakat. Diketahui, jembatan utama tersebut sudah seringkali putus, putusnya jembatan tersebut diakibatkan struktur jembatan yang kurang kuat menopang beban yang kerap melewati jembatan tersebut. Lurah Curug, Juanda mengatakan, jembatan yang melintas diatas kali angke tersebut terbilang cukup aktif karena merupakan akses alternatif lintas Kabupaten Bogor dan Kota Depok. “Jembatan tersebut, hanya terbuat dari kayu, jadi riskan putus,” katanya. Juanda mengatakan, jembatan gantung tersebut memang sangat menghawatirkan. Karena selain sering dilintasi dengan beban yang sangat berat, struktur jembatan hanya terbuat dari kayu. “Terakhir kemarin putus hari sabtu (6/5), dan kini jembatan tersebut sudah benar-benar tidak dapat digunakan,” lanjut Juanda. Mengenai sudah berapa kalinya, jembatan putus, Juanda mengatakan tidak mengetahuinya karena dirinya mengatakan selama dirinya menjabat baru kali ini jembatan itu putus. Juanda mengatakan, sangat mengapresiasi warga yang telah berinisiatif membangun jembatan baru dengan cara swadaya, meskipun hanya dengan bambu. “Karena kemampuan warga terbatas, namun kami tetap mengusahakan agar Pemkot Depok, dapat membantu membangun jembatan baru,” katanya. Sementara itu, Ketua LPM Kelurahan Curug, Wardana mengatakan, dirinya sedang mengusahakan agar akses antar kota tersebut dapat segera diperbaiki, pasalnya jika tidak segera diperbaiki maka akses warga lumpuh. “Saya sudah mengajukan proposal untuk memperbaiki jembatan itu, namun belum ada respon,” katanya. Selain mengajukan proposal, dirinya juga sedang mengusahakan untuk mengajukan swadaya masyarakat agar jembatan yang terletak di RW07 tersebut kembali berfungsi. “Jembatan utama itu kan sangat berguna bagi masyarakat, makanya kami mengusahakan agar jembatan dapat berfungsi kembali,” katanya. Diketahui, tanggul yang berada di dekat jembatan tersebut, sudah empat kali jebol dalam kurun waktu delapan tahun terakhir, yakni 2005, 2010, 2011 dan 2013. Meski sudah dilakukan perbaikan berulang kali, namun, derasnya air, membuat tanggul tersebut jebol kembali. Akibatknya, akses jalan antara kedua kota menjadi terputus. Hal tersebut diungkapkan salah seorang warga, Yadi Herudin (45). Dirinya mengatakan, perbaikan jembatan terakhir dilaksanakan oleh Pemkot Depok pada tahun 2014 lalu. “Beberapa tahun lalu sempat diperbaiki sekalian sama tanggul yang jebol di sekitaran situ, namun mungkin karena perbaikan hanya dilakukan seadanya, makanya jembatan tersebut kembali ambruk,” katanya. (ade)