Senin, 22 Desember 2025

ASI Sebagai Antibodi

- Jumat, 26 Mei 2017 | 08:55 WIB
  CERIA: Para Kader posyandu dari 4 posyandu se Kelurahan Rangkepan Jaya sangat antusias mengikuti seminar mengenai ASI dan cara menyusui yang efektif. Foto: Ade /Radar Depok RADAR DEPOK.COM, PANCORANMAS – Guna meningkatkan kapasitas terhadap para kader Posyandu, dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka (Uhamka), mengadakan pelatihan manajemen menyusui tingkat pemula di Kelurahan Rangkepanjaya, Kecamatan Pancoranmas. Acara yang dilaksanakan di Posyandu Kurma, Perumahan Mampang Indah 2, RW13, tersebut diisi oleh Nurul Huriah Astuti dosen Uhamka yang telah memiliki sertifikat sebagai konselor menyusui standar WHO. Serta, diikuti peserta dari kader posyandu di 4 Posyandu se-Kelurahan Rangkapanjaya, yaitu Posyandu Anggur RW17, Posyandu Apel RW10, Posyandu Belimbing RW13, dan Posyandu Kurma RW13, “Sekitar 27 orang kader Posyandu yang ikut serta. Mereka kami berikan pemahaman seputar ASI dan cara menyusui yang efektif,” kata Nurul. Pelatihan tersebut, lanjut Nurul, bertujuan agar para ibu dapat memahami kandungan nutrisi dan gizi lengkap pada ASI dalam menunjang tumbuh kembang bayi. Sehingga, diharapkan para ibu tidak mengganti ASI dengan susu formula. “ASI juga sebagai antibodi yang dapat melindungi anak dari infeksi dan alergi,” katanya. Nurul menambahkan, ASI sangat diwajibkan diberikan kepada anak di masa keemasan (Golden Age), yakni di usia nol hingga enam bulan. Menurutnya, asupan ASI dalam jumlah cukup, merupakan makanan terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama. “ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, karena ASI memiliki komposisi dan zat gizi yang ideal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi,” beber Nurul. Salah satu yang tak kalah penting, kata Nurul, adalah kolostrum. Yakni, cairan kental berwarna kekuningan pada ASI. Cairan tersebut dapat berguna sebagai imunisasi pertama bayi, sebagai perlindungan terhadap infeksi sekaligus mencegah kekuningan pada bayi. “Pemberian ASI dapat dilakukan setengah hingga satu jam pasca persalinan. Baru kemudian, secara ekslusif sampai usia enam bulan tanpa ditambah asupan makanan apapun, nanti setelah enam bulan baru bayi boleh diberi makanan pendamping ASI,” katanya. Menurut Nurul, seminar ini sangat lah penting baik para kader, pasalnya, kader posyandu merupakan perpanjangan tangan dari puskesmas dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Acara berlangsung dari pukul 09.00 - 13.00 WIB dengan dua materi yakni 1001 tentang ASI dan menyusui, serta Cara Menyusui yang Efektif. (ade)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X