KURIKULUM: Perwakilan dari LPMP Jawa Barat sedang menyampaikan sambutan dalam kegiatan bintek Kurikulum 2013 yang diadakan di SDN Sawangan 5, kemarin. Foto: Pebri /Radar Depok RADAR DEPOK.COM, SAWANGAN - Sebanyak 65 guru kelas I dan IV dari 13 SD negeri dan swasta di Kecamatan Sawangan mengikuti kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bintek) yang digelar Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat. Kegiatan yang dilangsungkan di SDN Sawangan 5 tersebut, diadakan selama enam hari, yakni sampai Sabtu (3/6). Koordinator Pengawas SD Kecamatan Sawangan, Dede Sulaeman mengatakan, untuk rincian pesertanya, yakni 32 guru dari tingkat kelas I, dan 33 guru dari tingkat kelas IV. Karena, menurut penjelasan Dede, untuk tingkat kelas yang lainnya, sudah dilaksanakan sebelumnya. Jadi, semua guru di SD di Kecamatan Sawangan sudah mendapatkan pembekalasan Kurikulum 2013. “Bintek ini berkaitan dengan akan diterapkannya Kurikulum 2013 di seluruh sekolah pada tahun jaran 2017-2018,” ucapnya kepada Radar Depok. Dede menjelaskan, setelah menjalani bintek sekitar sepekan, guru akan menerapkan materi yang didapatkannya tersebut di sekolahnya masing-masing. Semua itu, akan diterapkan pada tahun ajaran 2017-2018. Selama penerapan di sekolah, didampingi oleh intruktur nasional atau provinsi. Jadi, dipantau bagaimana pengaplikasiannya. “Setelah itu, ada laporannya. Sejauhmana pengaplikasian materi yang sudah diberikan sebelumnya. Jadi, di laporan itu akan ada evaluasinya, apa yang menjadi kekurangan atau pun juga bagaimana untuk menyempurnakan penerapan Kurikulum 2013,” jelasnya. Sementara itu, Pengawas SD Kecamatan Sawangan, Yeti Supiati menuturkan, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, semacam panduan guru untuk menerapkan pembelajaran di sekolah, sehingga serentak di satu negara. “Ada beberapa prinsip-prinsip perbaikan di Kurikulum 2013. Diantaranya, keselarasan, mudah dipelajari, mudah diajarkan, terukur dan bermakna untuk dipelajari,” katanya. (peb)