HASIL KARYA: Ahmad Sofyan, pengrajin perak, kedatangan konsumen yang memesan perhiasan perak di workshopnya RT02/10 Kelurahan Mekarsari, Cimanggis. Foto: Ricky /Radar Depok. RADAR DEPOK.COM, MEKARSARI – Tingginya harga emas membuat kaum hawa beralih menggunakan perhiasan perak. Walhasil, pengrajin perak mulai kebanjiran order di bulan Ramadan 1438 Hijriah. “Memang setiap Ramadan order lebih banyak di banding bulan-bulan biasanya,” tutur Ahmad Sofyan, pengrajin perak asal Kelurahan Mekarsari, Cimanggis, kepada Radar Depok. Pria yang membuka workshop di rumahnya yang beralamat di RT02/10 Kelurahan Mekarsari, ini mengatakan, tingginya harga emas membuat kaum hawa mulai beralih menggunakan perhiasan perak. “Biasanya memang lebih baik, antara 50 persen peningkatannya. Kalau perak kan bisa disepuh emas juga, jadi seperti emas sungguhan juga,” kata Iyan-panggilan Ahmad Sofyan. Iyan mendapat order dari pemilik toko perak yang berada di Jati Bening, Bekasi dan beberapa pasar. Bahkan, kata dia, ada juga kaum hawa yang langsung mendatangi workshopnya untuk memesan perhiasan perak yang diinginkan. “Pesanan yang datang ke rumah langsung biasanya gelang dan cincin, modelnya pun dibawa sendiri dari mereka,” katanya. Untuk harga jual, kata Iyan, tergantung tingkat kerumitan dan banyaknya perak yang dipakai untuk membuat perhiasan tersebut. Kemudian, jika datang ke workshop langsung, tentunya berbeda jika membeli di pasar. Iyan lebih concern membuat aksesori perempuan, seperti cincin dan kalung. Untuk satu buah cincin, Iyan membanderol mulai Rp100 ribu, menyesuaikan model dan tingkat kesulitan pembuatan. “Seperti memasang matanya berapa banyak dan modelnya bagaimana. Kalau cincin harganya mulai Rp100 ribu, gelang tergantung kerumitan dan banyaknya biji perak yang dipakai,” kata Iyan. (cky)