Senin, 22 Desember 2025

Ingin Punya Uang Sendiri, Pinjam Modal dari Suami

- Selasa, 11 Juli 2017 | 08:35 WIB
LEZAT: Yusy Sriwindawati (keempat dari kiri) memberikan pengarahan kepada peserta kursus di rumahnya, Permata Puri 1 Jalan Delima II Nomor 2, Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis. Foto: Ricky /Radar Depok Berawal dari keinginannya memiliki mata pencaharian sendiri pada tahun 2002, Yusy Sriwindawati (44) kini telah menuai kesuksesan dalam merintis bisnis penjualan aneka ragam kue hias. Keputusannya mengikuti kursus membuat kue yang diselenggarakan koki kue internasional di berbagai negara membuat bisnisnya semakin melejit dengan brand Yusy Cake. Siapa sangka, motif awalnya, ia hanya ingin punya uang sendiri di luar penghasilan suami. Laporan: Ricky Juliansyah /Radar Depok Sejak hijrah mengikuti suami tercinta, Braja Wijaksana untuk bekerja di Doha, Qatar, warga Permata Puri 1 Jalan Delima II Nomor 2, Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis ini tidak lantas hanya menggantungkan penghasilan dari sang suami. Ia pun mulai membuat makanan untuk didrop ke beberapa restoran yang menjajakan makanan Indonesia. Saat itu, ia membuat pempek, siomay, dan bakso. Menurut Yusy, kala itu, jenis-jenis makanan tadi masih cukup langka di Doha. Kendati tidak memasarkan atau menjualnya melalui toko, yakni hanya memanfaatkan media sosial Facebook, jumlah pesanan cukup lumayan. Yusy tidak terlalu lama menjual makanan-makanan tersebut. Pada 2004 ia merintis bisnis kue, mulai kue kering hingga kue hias. Ia mengaku, mendapat usulan untuk berbisnis kue dari anaknya. Menurut sang anak, bila menjual makanan seperti siomay, bakso, dan pempek, itu peminatnya paling hanya masyarakat Indonesia. Tapi, kalau berjualan kue, warga mancanegara pun sepertinya berminat juga. “Anak-anak kan saat itu masih kecil-kecil, saya ingin punya uang sendiri. Beralih ke kue karena membuat pempek dan lainnya orang lambat laun akan bisa. Makanya saya coba membuat usaha baru, meski sudah banyak yang memesan,” kata Yusy mengawali pembicaraan dengan Radar Depok. Namun, untak membuat kue ia tidak memiliki skill, sehingga ia memberanikan diri untuk meminjam uang pinjaman suami guna mengikuti kursus kue dari koki-koki internasional yang memang sudah memiliki nama besar dan diakui oleh mancanegara. Dengan begitu, ia memiliki nilai jual untuk membuat kue. Yusy pun kembali menuruti usulan anaknya, ia mulai membuat beberapa jenis kue, kemudian dijual melalui media sosial Facebook. “Memang untuk menaikan rating harus dengan iklan berbayar dari Facebook. Setelah terkenal, akhirnya saya tidak mengiklan lagi, sudah banyak pesanan. Uang yang dipinjami suami pun sudah dikembalikan,” kenang Yusy. (Bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X