Minggu, 21 Desember 2025

”Jangan Tutup Pintu KA”

- Kamis, 3 Agustus 2017 | 08:39 WIB
HARUS ADA SOLUSI: Warga RW04 Kelurahan Ratujaya, Cipayung, menolak rencana penutupan pintu perlintasan kereta di Gang Coteng, oleh PT. KAI. Foto : IST RADAR DEPOK.COM, CIPAYUNG – Rencana penutupan pintu perlintasan kereta di Gang Coteng oleh PT. KAI, mendapat penolakan dari warga RT03, 04, dan RT05 di RW04 Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Senin (31/7) malam. Sebelumnya penolakan serupa dilakukan warga RW15 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas. “Warga nggak masalah kalau pintu perlintasan kereta ditutup. Asal dibuatkan akses khusus pejalan kaki,” pinta Azi, salah seorang warga RT03. Azi mengatakan, di seberang rel kereta terdapat sekolah, masjid, dan tempat pemakaman umum (TPU). Warga, katanya, meminta pihak PT. KAI memberikan solusi akses bagi pejalan kaki, seandainya Gang Coteng ditutup. “Kalau harus muter lewat Jembatan Dipo jauh, mas. Kasihan ibu-ibu dan anak-anak yang mau ke sekolah atau ke masjid. Soalnya di sini masih banyak warga yang nggak punya motor,” kata Azi. Menanggapi penolakan warga atas rencana penutupan perlintasan kereta, Lurah Ratujaya, Ahmad Subandi mengaku tidak dapat berbuat banyak. Lantaran penutupan perlintasan kereta merupakan kebijakan PT. KAI. “Ini kan kebijakan Pemerintah Pusat. Mau tidak mau, suka tidak suka harus ditutup. Dari Jakarta sampai Bogor ada beberapa titik (pintu perlintasan liar) yang ditutup,” katanya. Subandi hanya berharap agar Pemkot Depok maupun PT. KAI memberikan solusi kepada warga yang terkena imbas rencana penutupan pintu. “Penutupan dalam rangka antisipasi kerugian jiwa maupun materi, karena banyaknya pelintasan tidak resmi. Pemerintah Kota Depok maupun Pusat kiranya memberikan solusi terbaik kepada masyarakat. Jangan sampai warga terisolir dengan penutupan tersebut,” kata Subandi. (cr1)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X