Senin, 22 Desember 2025

Pedagang Bendera Mulai Menjamur

- Sabtu, 5 Agustus 2017 | 08:55 WIB
MERDEKA: Pedagang bendera musiman menjajakan dagangannya di Jalan KSU, Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya. Foto : Ricky/Radar Depok RADAR DEPOK.COM, SUKMAJAYA – Menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI, sejumlah pedagang musiman mulai menjajakan dagangan, baik berupa bendera maupun umbul-umbul merah putih di jalan protokol di Kota Depok. Seperti di Jalan KSU yang terdapat di Kecamatan Sukmajaya. Pantauan Radar Depok, di ruas jalan provinsi tersebut, sedikitnya ada empat pedagang bendera menjajakan produknya. Didin Supriadin, pedagang bendera musiman yang berjualan di tikungan KSU seberang pintu masuk Perkampungan Masyarakat Madani Qoryatussalam Sani, di RT06/09 Kelurahan Tirtajaya, mengaku sudah berjualan sejak Selasa (1/8). “Coba peruntungan lain. Biasanya di kampung kerja serabutan," kata Didin saat dijumpai Radar Depok, kemarin. Pria yang berasal dari Garut, Jawa Barat, ini mengatakan, dagangannya bukan murni modal pribadi. Ada bos yang mendrop barang kepada dirinya dan 20 temannya yang juga datang dari Garut. “Jadi ada yang mangkal, ada yang pakai gerobak," tutur bapak dua orang anak ini. Harga yang ditawarkan bervariasi. Untuk umbul-umbul warna-warni dihargai Rp20 ribu, dekground per 10 meter Rp250 ribu dan berbagai macam ukuran bendera. “Harganya mulai Rp15 ribu hingga Rp250 ribu, tergantung ukurannya. Harga bisa ditawar kok, sekarang bawa 10 kodi saja," katanya. Didin mengatakan, biasanya penjualan mulai meningkat tanggal 10 ke atas dan menjelang hari H hampir merata habisnya. "Tergantung kebutuhan juga. Begitu malam 16 Agustus, biasanya kami langsung pulang. Paling lama pas 17-an," tuntasnya. Sementara, penjual bendera lainnya, Wawan Setiawan menuturkan, dirinya tergiur menjadi pedagang musiman, karena keuntungan yang didapat cukup lumayan. Kendati demikian, Wawan yang sudah berjualan sejak lima tahun mengakui, omset tiap tahun tidak bisa diprediksi. Karena berdagang tidak seperti gaji karyawan yang sudah tetap nilainnya. “Lumayan lah, kalau lagi ramai bisa bawa pulang uang Rp7 jutaan, paling sepinya Rp4 juta. Jadi pas mau pulang tidak ada yang sampai nol," kata Wawan. Menurut dia, tiap tahun kebutuhan bendera akan terus ada. Sebab, di tiap wilayah jumlah perumahan kian bertambah, baik di komplek atau di perkampungan. “Belum perkantoran atau kios yang baru buka. Mereka biasanya beli baru kalau yang lama sudah usang," kata Wawan. (cky)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X