RADAR DEPOK.COM, PANCORANMAS - Sistem Satu Arah (SSA) yang diberlakukan Pemkot Depok kembali mendapat komentar kurang sedap dari masyarakat. Warga RT05/04, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Karana mengatakan, dengan pemberlakuan SSA, ada dampak negatif untuk wilayah sekitar yang diberlakukan SSA.
Karana menjelaskan, dampak yang terjadi untuk lingkungannya karena SSA, yakni jalan dan drainase menjadi rusak. Hal itu disebabkan, banyaknya kendaraan yang ingin mencari jalan pintas, dan melewati lingkungan RT05/04, Kelurahan Depok.
“Tidak hanya sepeda motor, tetapi mobil juga kerap lewat jalan lingkungan kami, untuk memangkas jarak perjalanan,” ucapnya kepada Radar Depok.
Tidak hanya berdampak pada keadaan jalanan saja. Tetapi, karena semakin banyak kendaraan yang melintasi jalanan tersebut, membuat lingkungan menjadi lebih bising dengan suara kendaraan yang melintas. Bahkan, asap yang dihasilkan kenalpot kendaraan juga menyebabkan polusi udara.
“Para pengguna jalan yang ingin memangkas jarak, rata – rata bersal dari wilayah Cipayung dan Grand Depok Residence (GDC),” katanya.
Ketua RW04, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Anas Syahtaria menuturkan, warganya sudah sangat gusar dengan banyaknya kendaraan yang melewati jalan lingkungannya. Pasalnya, lingkungan mereka jadi padat dan macet. Sehingga, mengganggu kenyamanan dan istirahat warga. Apalagi jalan yang dibuat dengan anggaran swadaya warga tersebut, kini menjadi rusak.
“Macetnya dari arah Dipo ke arah Gang Sandra Pitara atau Cagar Alam. Untungnya, warga dan karang taruna setempat peduli dan mengamankan lalulintas,” ucap Anas.
Anas berharap, ada perhatian dari Pemkot Depok terhadap wilayah di sekitaran jalan yang diberlakukan SSA. Karena, warga jadi berfikir hanya untuk kepentingan jalan yang macet saja, tetapi tidak memikirkan wilayah lainnya.
“Jangan sampai warga berfikir Pemkot Depok ada ‘main’ dengan salah satu pengusaha retail terkait diberlakukanya SSA ini,” tutup Anas. (cr1)