TERLIHAT INDAH: Master bonsai Robert Steven (kanan) sedang menata tanaman kerdil di Saung K3D, dibantu Ketua Dewan Pembina K3D, Bowo (kiri) dan Wakil Ketua K3D, Denny Romulo Hutauruk. Foto: Rama Sakti / Radar Depok
Robert Steven, Master Bonsai Indonesia
Bagi penggila tanaman bonsai, nama Robert Steven sudah tak asing. Ya, sang master dikenal sudah kelotokan menekuni tanaman kerdil ini.
LAPORAN: RAMA SAKTI
RADARDEPOK.COM - Dikutip lama Webecoist.com, hanya ada enam master bonsai yang karyanya dinilai luar biasa di dunia. Yaitu, John Naka, Ben Oki, Masahiko Kimura, Lindsey Bebb, Qunquan Zhao, dan Robert Steven. Nama yang terakhir itu adalah orang Indonesia.
Di tangan Robert Steven, bonsai menjadi tanaman dapat dilihat dengan seni keindahan.
“Coba sini mas, dilihat zoom dari handphone kayak tanaman besar, kan. Bonsai ini miniaturnya tanaman besar,” ucap Robert kepada Radar Depok saat ditemui di Saung Komunitas Kampung Kita Depok (K3D), di pertigaan antara Jalan Raya Margonda dan Jalan Juanda, akhir pekan kemarin.
Secara singkat, Robert bercerita ketertarikannya pada dunia bonsai muncul tanpa sengaja pada 1980-an. Bermula dari jalan-jalan ke Puncak, Bogor, dia melihat sebuah pohon kerdil yang indah. Dia lalu membelinya.
“Sejak itu saya tertarik membuat bonsai. Nggak pakai sekolah khusus karena memang saya suka seni lukis dan patung," ujar Robert.
Baginya, membentuk sebuah bonsai adalah ekspresi dari imajinasi dan rasa yang meletup datang dari dalam diri, bukan mengikuti sekedar pakem sesuai text book yang penuh dengan dogmatisme aturan yang kaku. “Bonsai hanya bentuk lain dari seni rupa,” kata Robert.
Perbedaan gaya antara style yang dia sukai dengan pemahaman kriteria dan aturan yang cenderung kaku yang banyak dianut masyarakat pecintai bonsai, tak ayal membuat dia kecewa dan bingung.
Dari sinilah dia memulai pencarian panjang dari akar filosofis dan fundamental seni bonsai langsung dari sumber aslinya di China. Selama di China dia merasa banyak menemukan pencerahan saat belajar penjing dengan Hu Yun Hua.
Sekretaris Jenderal Asia-Pacific Bonsai Friendship Federation (ABFF) ini mengaku senang dengan adanya K3D. Lewat K3D, komunitas bonsai mendapat tempat di Kota Depok.
“Di sini (Saung K3D, red) bukan cuma komunitas bonsai yang bergabung, tapi mulai banyak dari komunitas lain,” ucap Robert, singkat.
Ketua Dewan Pembina K3D, Bowo bangga bisa mengenal master bonsai milik Indonesia, Robert Steven. Apalagi ratusan tanaman bonsai milik Robert ikut memperindah Saung K3D.
“Sebelum jadi Saung K3D, kawasan ini dulunya gersang, kotor. Tapi sekarang nyaman dan indah. Dari awal memang kita mengajak komunitas bonsai untuk merubah kawasan ini,” ucap Bowo dan Wakil Ketua K3D, Denny Romulo Hutauruk. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB