Nana Shobarna, Ketua KPU Kota Depok  RADARDEPOK.COM, DEPOK – Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna menegaskan bahwa sistem yang telah dirancang KPU RI dan dengan pengawasan Bawaslu, tidak ada celah untuk jual beli atau pergeseran suara yang telah diraih. “Peserta Pemilu maupun masyarakat untuk tidak perlu khawatir terkait isu suara Caleg bisa bergeser kemana, suara partai ini bisa bergeser sini,” kata Nana saat dijumpai Radar Depok di ruang kerjanya di Kantor Sekretariat KPU Kota Depok, Jalan Kartini Raya, no.19 Kelurahan Depok, Pancoranmas, Senin (29/4). Hal tersebut ditegaskan, lanjut Nana, lantaran ada beberapa Caleg dan teman-teman partai mendatangi kantor KPU Kota Depok, kemudian menanyakan secara langsung, apakah suara yang telah diraih bisa bergeser ke Caleg lain atau ke partai lain. “Suara si A di dalam satu partai bisa bergeser ke suara si D, maupun dari partai C bisa bergeser ke partai B. terkait isu tersebut, saya pastikan bahwa isu itu tidak benar,” papar Nana. Sebab, kembali Nana menegaskan, Jajaran KPU berkomitmen untuk menyelenggarkan Pemilu secara baik, dengan mengedepankan integritas, asa penyelenggara Pemilu. Karenannya, baik kepada partai maupun masyarakat, tidak perlu khawatir. “KPU dan jajaran berkomitmen on the track, tidak bisa dirayu dan digoda untuk berlaku curang. Jika memang suaranya segitu, ya tetap segitu, kami akan kawal dari awal hingga akhir,” tegas Nana. Dari segi sistem dan mekanismenya pun tidak bisa dimanipulasi. Sebab, seluruh tahapan dilaksanakan secara transparan, mulai dari pemungutan, penghitungan di KPPS, hingga nanti rekapitulasi di tingkat nasional. “Semua transparan, dari semua sisi penyelenggaraan, mulai dari TPS sampai tingkatan ke atas, ada pengawas dan saksi, jadi kami tidak bisa mengubah atau mengutak-atik angka perolehan,” terangnya. Jadi, ia ingin mengajak masyarakat untuk tidak perlu cemas dan khawatir. Sebab, KPU sangat berkomitmen untuk menyelenggarakan Pemilu dengan berintegritas. “Hasil dari TPS pun kami scan dan di unggah ke laman KPU. Kami transparan ke pada publik,” pungkasnya. (cky)