ANGKUT: Sejumlah truk tanah sedang mengangkut tanah setalah dilakukan pengerukan di Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo hingga mengakibatkan kekeringan. Foto : SANI/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, GROGOL - Merasa tuntutan mereka tidak juga dikabulkan kontraktor Tol Depok-Antasari (Desari) II. Sekitar puluhan keluarga di tiga RT wilayah RW2, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa di kantor kontraktor.
"Kami sudah menempuh jalan musyawarah dengan pihak kontraktor saat kami mendatangi kantor PT. Citra Wassputowa di Sawangan. Tapi waktu itu musyawarah tidak membuahkan hasil," ujar Ketua RT4/2, Kelurahan Grogol, Endri kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Menurutnya, pada pertemuan itu warga meminta kepada pihak kontraktor proyek tol Desari, untuk mengganti mesin air dirumah warga dengan jenis mesin lebih besar. Ini lantaran mesin air yang ada sekarang tidak lagi mampu menyedot air. Pihak kontraktor tidak menyanggupi permintaan warga, dan hanya akan membangun satu pusat pengadaan air yang nanti didistribusikan kerumah warga.
"Warga minta kontraktor mengganti semua mesin air warga, tapi kontraktor menolak dan hanya akan mengadakan satu mesin air ukuran besar. Usulan itu ditolak warga, sehingga pembicaraan dimusyawarah menjadi deadlock," terangnya.
Menanggapi hal ini, Ketua RW2 Kelurahan Grogol, Adul mengaku, agak kecewa dengan sikap pihak Kontraktor yang tidak mengabulkan permintaan warga. Padahal, kata dia, warga menuntut penggantian mesin dengan ukuran lebih besar dari ukuran mesin yang ada dirumah warga. Karena mesin kecil tidak mampu menyedot air.
"Kalau dibuat satu pusat sumber air saja jelas warga menolak, karena nanti berpotensi menimbulkan dampak kurang bagus. Seperti rebutan air, makanya warga ingin agar kontraktor membelikan mesin air untuk masing masing rumah yang mengalami kekeringan," kata Adul.
Terpisah, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Grogol, Milih mengatakan, akan mencoba kembali melakukan konsolidasi dengan pihak kontraktor, untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut guna menghindari aksi massa.
"Kami akan mencoba kambali untuk mencari celah penyelesaian secara musyawarah dan kalau bisa enggak perlu Demo, mudah mudahan warga masih bisa sedikit bersabar," tandas Milih. (san)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB