SEJUK: Warga sedang bercengkrama bersama buah hatinya di lingkungan yang ditanami pepohonan di RW 10 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya. Foto : RICKY/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, SUKMAJAYA – Didaulat menjadi percontohan kampung Program Iklim (Proklim), warga di RW10 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya sudah mulai meninggalkan styrofoam dan botol plastik dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dilakukan dalam rangka mengurangi populasi sampah yang sulit diurai dan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. “Untuk di wilayah RW 10, masyarakatnya sudah lama meninggalkan stirofoam dan botol plastik. Kita bisa lihat dalam setiap pertemuan warga, mereka dengan sukarela membawa peralatan makan dan minum dari rumah sendiri sehingga tidak memerlukan air mineral maupun makanan yang akan meninggalkan sampah,” kata ketua bank sampah RW 10, Baktijaya, Zubaedah, belum lama ini. Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut sudah lama diterapkan mengingat wilayah itu merupakan wilayah percontohan Proklim yang diikutsertakan dalam lomba tingkat nasional. Menurutnya, kesadaran warga tidak menggunakan styrofoam dan botol plastik sebagai bentuk efisiensi dan meminimalisir dampak lingkungan yang akan ditimbulkan. “Alhamdulillah, warga kami juga peduli terhadap lingkungan. Itu bisa kami lihat dari antusiasme mereka yang membawa tempat makan dan minum sendiri, bahkan saat kegiatan kerja bakti misalnya,” ucapnya. Zubaedah berharap, melalui aksi kecil ini, bisa memberikan contoh yang baik untuk wilayah lainnya serta membawa dampak yang baik juga untuk lingkungan. “Mudah-mudahan aksi ini bisa jadi contoh. Bahwa komitmen yang kuat dalam pengurangan sampah bisa dilakukan di lingkungan terkecil,” tutupnya. (dra)