Minggu, 21 Desember 2025

Kadarzi Bojongsari Baru 59 Persen

- Jumat, 19 Juli 2019 | 13:18 WIB
INGATKAN: UPT Puskesmas Bojongsari memberikan sosialisasi Kadarzi di kantor Kecamatan Bojongsari, kemarin. Foto : DICKY/RADARDEPOK RADARDEPOK.COM, BOJONGSARI – Unit Pelaksanakan Teknis (UPT) Puskesmas Bojongsari berusaha meningkatkan kesehatan masyarakat melalui Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Kemarin, pemberian pemahaman Kadarzi diberikan UPT Puskesmas Bojongsari kepada kader Posyandu, PKK, Pokja Kelurahan Sehat, dan perwakilan elemen masyarakat di kantor Kecamatan Bojongsari. Pelaksana Gizi Puskesmas Bojongsari Anita Yuningsih mengatakan, pemahaman Kadarzi sangat penting diberikan kepada masyarakat. Hal itu untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui penerapan pola Kadarzi. Secara tidak langsung asupan gizi sempurna dan maksimal dapat mencegah gizi buruk maupun stunting. “Kami ingin masyarakat Bojongsari paham dan menjelankan metode Kadarzi,” ujar Anita kepada Radar Depok, kemarin. Perlu diketahui, angka Kadarzi PKM Bojongsari mencapai 59 persen dari target sebesar 85 persen. Angka tersebut berdasarkan dari penimbangan berat badan teratur sebesar 66 persen, ASI ekslusif 59 persen, makan beraneka ragam 73 persen, garam beryodium 96 persen, supemen gizi speerti tablet besi untuk ibu hamil 87 persen, serta vitamin A untuk balita 98 persen. Untuk meningkatkan pencapaian tergat, UPT Puskesmas Bojongsari telah membuat sejumlah inovasi untuk dijalankan kader Posyandu maupun PKK, dan Pokja Kelurahan Sehat ditiap kelurahan. Anita mengungkapkan, inovasi tersebut melalui WAG Balita dengan tujuan meningkatkan cakupan data balita ditimbang dengan sweeping, hasil penimbangan bulanan melalui group WhatsApp ibu balita di setiap posyandu. Selain itu mendorong Kelompok Pendukung ASI (KPASI) melakukan penimbangan dengan target 100 persen posyandu di 2021. UPT Puskesmas Bojongsari ingin melibatkan lintas sektor, untuk dapat memotivasi masyarakat melakukan penimbangan bayi dan balita secara teratur, serta memotivasi penyuluhan ASI ekslusif di industri yang ada di wilayah bojongsari. Hal itu untuk mencegah kegagalan ASI ekslusif, karena bukan tidak mungkin terdapat sejumlah ibu menyusui yang bekerja di industri. “Kami yakin dengan ada gerakan bersama pencapaian target Kadarzi dapat dilampaui,” Tutup Yunita. (dic)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X