KOLABORASI : Lurah Cipayung Jaya Mustakim foto bersama dengan warga RT 01/02 usai bergotong royong bebersih lingkungan di kelurahan setempat. Foto : ARNET/RADARDEPOK RADARDEPOK.COM - Kebersihan sebagian dari iman, kata itu selalu terdengar dari usia kanak-kanak. Lingkungan yang bersih mencerminkan hidup yang bersih pula. Untuk mewujudkan hal tersebut, Lurah Cipayung Jaya, Mustakim terus menggaungkan Kerja Bakti di wilayahnya. Laporan : Arnet Kelmanutu Suara ayam berkokok di wilayah RT 01/02 Kelurahan Cipayung Jaya memanggil beberapa pria, tua, muda, semua bersatu dengan perlengkapan kebersihan masing-masing. Mereka bersiap membabat seluruh pejuru yang mengganggu pandangan mata. Dengan cekatan, sebelum matahari panas menyengat, mereka sudah mengambil posisi dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Ada yang memainkan sapu lidi, ada yang tak tahan menggunakan tangan mengangkat beberapa yang berserakan. “Alhamdulilah ini inisiatif mereka dan saya diundang, sekalian saya juga bebersih bantuan mereka karena ini sudah menjadi rumah saya juga,” kata Lurah Cipayung Jaya Mustakim dengan pengki besar di tangan kanannya. Sambil berbincang, Mustakim tak diam diri. Ia mengambil sapu lidi berwarna kecoklatan. Lihai betul Lurah ini memainkan seperangkat alat kebersihan itu, nampaknya sudah terbiasa dirumah. Tak lama,Ketua RW02 Kelurahan Cipayung Jaya, Toto Tasroni dan  Ketua RT01/02 Mohamad Boray mendekat dengan menggenggam plastik sampah warna hitam berukuran besar. Kantung yang sudah penuh sesak di dalamnya, membuat urat tangan mereka terlihat pertanda pastik sampah itu memang berat. “Ayoo semangat pak RT, kan masih jiwa muda,” celoteh Mustakim. Kehadiran Lurah justru membakar semangat warga pagi itu, mereka berlomba memberikan performa terbaiknya dihadapan pimpinan wilayah mereka. Hari semakin larut, matahari semakin menjulang tinggi. Udara sejuk berhembus dibawah rindangnya pohon di wilayah itu. tak sedikitpun terlihat sampah yang kerap berserakan tak karuan ulah jahil entah siapa. Hari ini menjadi dimana kerja bakti dilaksanakan secara rutin pada sabtu pagi setiap dua minggu sekali. Tak lupa, ibu-ibu telah menyajikan sejumlah penghangat perut dan penambah tenaga. Pisang goreng, teh manis, serta kopi siap disantap sambil menemani obrolan menuju siang. (*)