Senin, 22 Desember 2025

UPS Sukatani : Sebulan Hasilkan 1 Ton Kompos

- Rabu, 25 September 2019 | 09:47 WIB
SOWAN: Lurah Cipas, Cahyanto sedang mengunjungi UPS Pelita di RW12 Kelurahan Sukatani, Tapos. FOTO : INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, SUKATANI – Mengolah sampah organik dari warga yang terdapat di lima RW  Kelurahan Sukatani, Tapos, Unit Pengolahan Sampah (UPS) Pelita di RW12 dapat menghasilkan pupuk kompos 1 ton per bulan. Pengelola UPS RW12 Kelurahan Sukatani, Heru mengungkapkan, dalam satu bulan pihaknya bisa menghasilkan sebanyak 1 ton pupuk kompos dari hasil pengolahan sampah organik kiriman warga sekitar UPS. “Pupuk kompos yang ada di sini dihasilkan dari pengolahan sampah organik yang sudah dipilah oleh warga di RW12, 19, 9, 15 dan RW20 di Kelurahan Sukatani,” bebernya kepada Radar Depok. UPS yang beroperasi sejak 2008 ini, aktif dalam membantu Pemkot Depok dalam menekan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung. Selain itu, pihaknya juga mempersilahkan seluruh warga Depok untuk mengambil pupuk kompos. Namun, sambung Heru, syaratnya harus menyertakan surat permohonan lebih dulu sebagai bahan pelaporan mereka ke Dinas Lingkungan Hidup dan Keberseihan (DLHK) Kota Depok. “Siapa saja boleh mengambil pupuk di UPS ini asal membuat surat permohonan,” pungkasnya. Sementara, Lurah Sukatani, Cahyanto mengatakan, UPS tersebut merupakan program dari DLKH Kota Depok dengan memberdayakan masyarakat setempat. “UPS Ini bernama Pelita dan dikelola oleh warga setempat,” kata Cahyanto. Ia menjelaskan, UPS tersebut berfungsi untuk mengolah limbah rumah tangga di willayah RW12, Kelurahan Sukatani untuk selanjutnya diolah menjadi pupuk kompos. “Semua warga bukan hanya RW12 saja bisa mengantarkan limbahnya ke UPS Pelit asalkan sudah di pilah,” bebernya. Setelah menjadi kompos, setiap warga yang sudah mengantarkan limbahnya untuk diolah di sana dapat menerima pupuk kompos sesuai dengan jumlah limbah yang diantarkan ke UPS. Dia berharap kehadiran UPS Pelita RW12 Kelurahan Sukatani tersebut bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah sehingga wilayahnya bisa menekan jumlah sampah di lingkungan mereka. “Semakin rajin masyarakat memilah samapah, semakin banyak kompos yang bisa didapat secara gratis,” pungkasnya. (rd)   Jurnalis : Indra Abertnego Siregar (IG : @regarindra) Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X