PEDULI : Suasana saat pembagian santunan untuk anak yatim dan duafa yang digagas KDS pada Memperingati Tahun Baru Islam di Masjid Jami Nurul Huda, Jalan RTM, RT04/11 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Minggu (29/9). FOTO : RICKY /RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, CIMANGGIS - Memperingati Tahun Baru Islam 1441 Hijriah, Paguyuban Kelapa Dua Solid (KDS) mengadakan santunan kepada 84 anak yatim di Masjid Jami Nurul Huda, Jalan RTM, RT04/11 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Minggu (29/9). Mengusung tema 'Merajut Ukhuwah di Bulan Muharram' agenda tersebut turut dihadiri Lurah Tugu, Abdul Mutolib, tokoh agama, tokoh masyarakat, sesepuh, para ketua lingkungan di RW 11 Kelurahan Tugu dan seluruh anggota KDS. Ketua Panitia, Arfan Dadi mengatakan, santunan yatim ini merupakan kepedulian sosial yang patut dilestarikan. Menurutnya, dengan modal niat, akhirnya KDS memutuskan membuat iuran berbentuk celengan Rp1.000 per hari. “Dalam Islam sendiri menyantuni anak yatim merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT,” kata Arfan. Ia mengungkapkan, sumber dana santunan yatim KDS, yakni dari hasil celengan dan pengajian KDS Rp 28 juta lebih dari 85 celengan, dari hasil donatur warga di RW11, Rp13 juta lebih dan dari hasil proposal dari RT01-09 di RW11 Rp 8 juta, totalnya Rp40 juta lebih. “Anak yatim yang kami santuni sebanyak 84 anak yang tersebar di RW11,” paparnya. Ia mengucapkan terima kasih kepada donatur yang telah berpartisipasi menyumbangkan rejekinya untuk santunan yatim. “Juga kepada senior kami, sesepuh-sesepuh, tokoh masyarakat dan Anggota KDS yang memotori. Sehingga terselenggaranya santunan ini,” Sementara, Lurah Tugu, Abdul Mutolib mengatakan, atas nama Aparatur Kelurahan Tugu, dirinya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KDS yang telah melengkapi kegiatan yang ada di lingkungan dan pemerintahan. 'Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW11 sepertinya tidak ada habis-habisnya, sekarang juga dibilang kegiatan besar. Bahkan, bisa menghimpun dana Rp40 juta lebih. Artinya, rejeki kita salurkan dan tidak ditahan-tahan, Insya Allah pintu rejeki kita terus mengalir dan tidak pernah ditutup,” kata Abdul Mutolib. Terkait santunan yatim, sambung Lurah yang akrab disapa Abu, Pemkot Depok juga melakukan santunan yatim, dimana tahun ini menyantuni 1441 anak yatim dan telah tiga tahun berturut-turut dilakukan. “Mengikuti bilangan tahun hijriah. Kegiatan KDS melengkapi kegiatan yang sudah ada,” terangnya. Kegiatan santunan yatim ini bersinergi dengan program Kota Layak Anak dari Pemkot Depok. Sebab, menyantuni yatim bagian dari keramahan untuk anak-anak, khususnya para yatim. “Ini tidak boleh pudar. Kepedulian seperti ini tidak boleh hilang. Saya bersyukur ada KDS yang mempertahankan kepedulian seperti ini.  Semoga, kegiatan sosial ini semoga menjadi amal unggulan dari KDS yang Insya Allah membawa ke surga. Selain itu, anak-anak yatim yang diberikan santunan oleh KDS bisa menjadi orang sukses dan kaya, harus meniru yang telah memberikan kemuliaan untuk mereka,” pungkasnya. Tokoh masyarakat setempat, Maman Asmawi mengaku bersyukur dan bangga KDS yang belum lama terbentuk sudah bisa mengadakan santunan anak yatim, sekaligus dapat meramaikan peringatan hari besar Islam (PHBI) maupun hari nasional lainnya. “Dengan kekompakan dan kesolidan KDS, alhamdulillah ada peningkatan dan kebaikan untuk lingkungan di RW11,” katanya. Ia menerangkan bahwa anak yatim merupakan wasilah atau keberkahaan, seperti hadis Nabi Muhammad SAW yang mengatakan siapa yang menyayangi anak yatim, maka di Surga akan berada dekat bersama dirinya. “Insya Allah sudah ditandai, yang menyantuni yatim ini dapat wasilah Nabi Muhammad SAW dan berada dekat beliau di Surga. Makanya, tahun berikutnya harus lebih gaya (Besar) lagi santunannya,” pungkasnya. Dalam agenda santunan tersebut juga diisi tausiyah oleh Ustadz Muklis Yusuf Arbi, penampilan kasidah dari ibu-ibu lingkungan setempat dan penyerahan celengan secara simbolis kepada Lurah Tugu dan tokoh masyarakat, dimana nantinya akan diisi dan digunakan untuk santunan selanjutnya. (rd)   Jurnalis : Ricky Juliansyah Editor : Pebri Mulya