BELAJAR : Kader Posyandu di Kelurahan/Kecamatan Pancoranmas, dilatih menggunakan aplikasi Posyandu Berbasis mobile android sebagai sistem informasi dan surveilans kesehatan ibu dan anak balita. FOTO : DICKY/RADARDEPOK
RADARDEPOK.COM, PANCORANMAS - Kader Posyandu di Kelurahan/Kecamatan Pancoranmas, dilatih menggunakan aplikasi Posyandu Berbasis mobile android sebagai sistem informasi dan surveilans kesehatan ibu dan anak balita.
Pelatihan diselenggarakan, di Aula Sekolah Bintara, 23 – 24 Sepetember. Tujuannya untuk mendeteksi dini masalah kesehatan ibu dan balita.
Ketua Pelaksana Pelatihan, Dona Suzana mengatakan, kegiatan diselenggarakan oleh dosen Universitas Gunadarma dalam Program Pengabdian Kepada Masyaarakat, yang disponsori oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Pelaksana pelatihan dan pembuat aplikasi dilakukan oleh tiga orang dosen, yaitu Dona Suzana (Ketua) dari Program Studi Farmasi, Dharmayanti dari Program Studi Tekhnik Informatika, dan Rachmi Ridho (Anggota) dari Program Studi Farmasi Kegiatan.
“Ini juga sebagai salah satu bentuk pengabdian civitas akademika Universitas Gunadarma kepada masyarakat," ujar Dona.
Ia menjelaskan, merujuk data Kemenkes 2016, angka kematian ibu saat melahirkan dan kematian bayi di Kota Depok, khususnya di Kelurahan Pancoranmas, cukup tinggi. Masuk ke dalam kelurahan dengan angka kematian ibu hamil tertinggi dan kematian bayi nomor tiga tertinggi di Depok.
"Kematian saat hamil disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah yang tinggi saat hamil (eklampsia), infeksi, persalinan terhambat dan komplikasi keguguran. Penanganan secara komprehensif sangat penting dilakukan dan dimulai dari asuhan gizi pada kehamilan. Nutrisi ibu hamil sangat menentukan kondisi kesehatan bayinya karena 1000 hari pertama kelahiran merupakan Periode Emas seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal," terang dr. Dona.
Gangguan gizi, lanjutnya, bisa menyebabkan stunting (anak pendek), gangguan perkembangan otak yang berakibat pada rendahnya kemampuan kognitif dan prestasi serta gangguan pertumbuhan bersifat permanen.
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya masalah gizi yaitu kurangnya asupan gizi dan terbatasnya pelayanan kesehatan dasar, terbatasnya aksesibilitas pangan, pola asuh yang kurang baik, dan terbatasnya kesediaan air minum dan sanitasi yang layak. Akar pokok masalah tersebut adalah kemiskinan, tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, daya beli yang rendah, sanitasi lingkungan yang buruk.
"Dengan digitalisasi sistem informasi dan surveilans Posyandu berbasis mobile Android, para kader hanya menggunakan smartphone dalam melaporkan kasus-kasuskesehatan ibu dan balita, sehinggadapat dilakukan penanganan secara cepat dan komprehensif," pungkas Dona. (rd)
Jurnalis : Dicky Agung Prihanto (IG: @iky_slank)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB