FOTO : ISTIMEWA   Berdialog dengan berbagai elemen termasuk rekan media dianggap penting agar keterbukaan public terkait kinerja pemerintah bisa dapat disaksikan bersama, kali ini Sekber Wartawan Depok mengundang Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Nina Suzana. Laporan : Arnet Kelmanutu RADARDEPOK.COM, - Suasana akrab telihat di ruang yang suah tertata rapih dengan kursi untuk diisi para peserta dari rekan media sert masyarakat untuk berdialog dengan Nina Suzana Dalam awal Nina langsung membeberkan pajak restoran di Kota Depok diprediksi akan melampaui target tahun ini sebesar Rp150 miliar "Sampai awal Oktober sudah masuk Rp142 miliar. Kami optimistis bisa lampaui target jelang tutup tahun 2019," Ungkapnya pada acara Ngopi Bareng Sekber mengangkat tema Peningkatan Optimalisasi PAD Dari Sektor Pajak, di Kantor Sekber Wartawan Ruko Arcade, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Jumat (11/10). Sambil disertakan dengan gerak tepok jidat, Nina mengatakan bahwa yang paling sulit adalah membuat seseorang atau sebuah tepat usaha sadar atau taat membayar pajak. Namun, jumlah wajib pajak restoran meningkat pesat setiap tahunnya. Seperti 2016, terdapat 470 Wajib Pajak (WP) restoran yang membayarkan pajaknya, sedangkan pada 2019 ini meningkat menjadi 1.300 WP. Dalam penjabarannya Nina menjelaskan, hingga saat ini progres capaian WP (wajib pajak) guna untuk meningkatkan PAD terus dilakukan. Dari mulai restoran, hotel, dan lain-lain - yang berpotensi ditarik pajaknya.Bukan hanya itu, Nina juga meningkatkan kontrol transaksi agar tidak terjadi manipulasi pemasukan yang berdampak pada hasil pajak "Kita coba pasang alat rekam transakasih para pihak wajib pajak, sehingga ada kontrol pemasukan sehingga tidak dimanipulasi," kata Nina. Untuk pajak memang, menurut Nina penagihnya harus jujur, dan pembayarnya juga harus jujur. "Namun kami optimis, BKD akan mampu mencapai target pada tahun ini untuk mengoptimalkan sektor pajak untuk Kota Depok," tutur Nina. Nina juga optimistis target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2019 sebesar Rp1,114 triliun dapat tercapai."Kami optimistis dengan kerja keras, target tersebut dapat tercapai. Lanjutnya, Target PAD yang terbesar berasal dari pajak bumi dan bangunan (PBB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dengan kontribusi lebih dari 50 persen "Alhamdulillah, target WP hingga September tahun ini guna untuk meningkatkan PAD sudah mencapai 90 persen," tutup Nina. (rd)   Editor : Pebri Mulya