DEDIKASI : Lurah Sawangan, Rahwana saat meninjau Situ Tujuh Muara di Kelurahan/Kecamatan Sawangan, beberapa waktu lalu. FOTO : DICKY/RADAR DEPOK   Peringatan Hari Guru yang jatuh pada 25 Nopember menjadi kesan tersendiri terhadap Lurah Sawangan, Rahwana. Guru merupakan penggerak keberhasilan bangsa melalui pendidikan karena guru wajib di gugu dan di tiru. Terlebih, Rahwana pernah merasakan asam dan manis menjadi seorang guru. Laporan : Dicky Agung Prihanto RADARDEPOK.COM - Ditemui di salah satu ruangan kantor Kelurahan/Kecamatan Sawangan. Lurah Sawangan, Rahwana masih terkenang saat masih berprofesi sebagai tenaga pendidik atau guru hingga menjadi kepala sekolah dasar di wilayah Kecamatan Bojongsari. Rahwana mengatakan, peringatan hari guru menjadi kesan tersendiri bagi dirinya. Rahwana tidak akan pernah melupakan jasa pengorbanan guru yang telah mendidiknya belajar angka dan hurus, sehingga Rahwana dapat membaca dan menghitung. Berkat jasa guru Rahwana tidak akan menjadi pegawai negeri yang mengabdi kepada negara dan masyarakat. “Saya sangat memahami asam dan manis menjadi seorang guru atau tenaga pendidik,” ujar Rahwana. Pria yang pernah menjadi Kepala SD Negeri Bojongsari 4 mengungkapkan, berbekal ilmu pengetahuan dan agama yang diberikan dari guru, dapat berubah karakter seseorang menjadi pribadi yang baik. Bahkan, Rahwana pernah merasakan menjadi seorang guru yang mendidik ratusan anak dengan berbagai macam karakter dan hal itu tidak dapat di bilang mudah dalam menjalankannya. Rahwana meminta, guru dapat menjalankan tugas sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat, serta relevan dalam menjalankan tupoksinya. Guru harus dapat menjadi sosok yang di idolakan dan dirindukan masyarakat karena guru merupakan salah satu pendorong kecerdasan anak bangsa. “Selamat hari guru dan jadilah guru yang tidak dapat dilupakan anak didik maupun masyarakat,” tutup Rahwana. (*)   Editor : Pebri Mulya