KEGIATAN : Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) mengadakan pelatihan dalam mengelola keuangan bagi ibu-ibu rumah tangga, yang diadakan di Masjid Raudlatul Jannah, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Rabu (18/12). FOTO : LULU/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, CIMANGGIS – Community Development Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) mengadakan pelatihan berjudul #SobatMIsqueenNOMore dengan tema “Cerdas Mengelola Keuangan UMKM,” yang dilaksanakan di Masjid Raudlatul Jannah, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Rabu (18/12). Pakar rencana keuangan yang juga founder DoitSmart.id sebuah perusahaan rintisan konsultasi keuangan, asuransi, investasi dan perencanaan waris, Kokko Cattaka mengungkapkan, untuk dapat menentukan tujuan keuangan diperlukan lima hal. “Buat tujuan keuangan, bisa diukur, kapan mendapatkannya, haruse sesuatu yang masuk akal serta harus jelas jangka waktu pencapaiannya,” ucap Kokko kepada Radar Depok. Kelima point tersebut disingkat menjadi SMART, yaitu Spesific yakni menentukan tujuan keuangan secara spesifik. Setelah itu, pastikan tujuan tersebut dapat diukur alias Measurable. Point selanjutnya adalah Achievable, yaitu tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan sendiri. Sekain itu, tujuan harus sesuai dengan kondisi diri sendiri atau Relevant. Poin terakhir adalah Timely, buat kalender untuk tujuan-tujuan yang ingin dicapai. “Salah satu kendala dalam membuat anggaran untuk mencapai tujuan keuangan adalah kerap kali Ibu Rumah Tangga (IRT) mengalami kesulitan dalam mengendalikan pengeluaran, sehingga yang terjadi adalah meski anggaran sudah disusun, tetap mengalami defisit keuangan,” tambahnya. Untuk menyikapi hal tersebut, Perencana keuangan yang mendapatkan Certified Financial Planning  (CFP) oleh FPSB Indonesia tersebut menekankan pentingnya disiplin dan niat yang kuat dalam mengelola keuangan. “Bahwa pengeluaran bukan untuk dihindari, hanya saja harus dikelola dengan baik. Kalau misalnya pemasukan lebih besar dari pengeluaran, tentunya, menjadi surplus yang mana bisa mendatangkan aset. Surplusnya jangan dijajanin, ingat kita punya tujuan keuangan. Surplusnya diinvestasikan kembali, kalau bisa dibelikan aset,,” jelasnya. Lebih jauh lagi, Kokko menekankan pentingnya untuk menunda dalam membelanjakan uang untuk kenikmatan duniawi, dan mempergunakan surplus keuangan untuk hal-hal yang berguna bagi massa depan keluarga. “Bisa dibelikan emas atau disimpan di tabungan deposito. Kita harus memikirkan pos pengeluaran masa depan, misalnya untuk pergi haji, pendidikan anak hingga perguruan tinggi serta masih banyak lagi. Kita harus menyiapkannya dari sekarang, jangan sampai kita sengsara di masa depan” himbaunya. Tak hanya itu, ia juga menyarankan kepada ibu-ibu yang hadir untuk rajin melakukan investasi, salah satunya melalui reksadana. “Tabungan atau rekening di bank bukan alat investasi, melainkan untuk mempermudah transaksi sehari-hari,” tambahnya. Sementara itu, ketua Community Development Center ILUNI UI, Indri Juwono menyatakan keinginan community development untuk dapat memberikan masfaat bagi masyarakat. “Perempuan memiliki potensi yang harus dikembangkan, maka hari ini Comdev bekerja sama dengan ibu-ibu dari paguyuban posbindu untuk memberikan pelatihan keuangan dari Kokko Cattaka,” ucapnya. Indripun mengutarakan komitmennya terkait kegiatan pemberdayaan perempuan sebagai bagian dari cluster sosial dan filantropis dari community development. “Condev ILUNI UI ingin saling mengisi, saling memberi ilmu. Di sini kita sama-sama bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik,” tutupnya. (rd)   Jurnalis : Lutviatul Fauziah (IG : @lutviatulfauziah) Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)