INSPIRATIF : Latifa Murtiningtyas (35), saat memperoleh Juara 3 terfavorit dalam lomba kudapan lokal se Kota Depok. FOTO : LULU/RADAR DEPOK   Dengan kreatifitas Latifa Murtiningtyas (35), membuat makanan yang kurang diminati masyarakat saat ini, dapat kembali dikenal dan diminati dengan berbagai produk yang dibuatnya, seperti  sempol kimpul tenggiri, wingko kimpul, es krim kimpul, tepung kimpul, semprong kimpul, gethuk kimpul dan ceriping kimpul. Berkat semangat dan kerja kerasnya, saat oini ia mampu menghasilkan omset jutaan rupaih dalam satu bulan. Laporan : Lutviatul Fauziah RADARDEPOK.COM - Kimpul merupakan jenis umbi-umbian yang sudah jarang ditemukan saat ini. Umbi-umbian ini sudah jarang dikenal oleh masyarakat kalangan masa kini, karena terbilang makanan jadul. Melihat adanya keunikan dari kimpul tersebut membuat Latifa Murtiningtyas 35 tahun berinisiatif membuat olahan kimpul agar kembali dikenal oleh masyarakat luas. Pada 2014 dirinya bersama ibu-ibu mewakili RW14 mengikuti lomba One Day Non Rice (ODNR) yang diadakan Kelurahan Jatijajar, Tapos. Ia mendapat inspirasi dari tetangganya untuk dapat mengolah kimpul. Dirinya berfikir keras dan bertanya apa itu kimpul, setelah cari tau melalui internet, lalu mencoba membuat klappertart, kripik kimpul dan gethuk kimpul, dan dirinya pun  mendapat juara 2 pada acara tersebut. “Senangnya bukan main, baru mencoba hal baru lalu mendapatkan apresiasi yang begitu membanggakan bagi ibu rumah tangga seperti saya, walau cara mengolah kimpul ini tidak semudah yang saya bayangkan,” ucapnya kepada Radar Depok. Setelah itu, dirinya melanjutkan membuat kripik kimpul yang dijual kepada tetangga dan warung-warung kecil di sekitaran rumahnya. Selanjutnya, pada awal 2018 ada kompetisi Kudapan Lokal di kota Depok, drinyapun kembali diberi tantangan Kasi Ekbang Jatijajar untuk  mengolah produk lokal yang ada di sekitaran Jatijajar. “Lalu kita buta beberapa olahan kimpul seperti,  sempol kimpul tenggiri, wingko kimpul dan es krim kimpul,” jelasnya. Bersama teman komunitas UMKM Jatijajar dirinya bekerjasama mempersiapkan lomba tersebut dan tak disangka, ternyata produk olahannya mendapat Juara 3 terfavorit se-Kota Depok. Dirinya selalu bersyukur dengan hasil pencapaian yang diraih oleh dirinya. Dan dia percaya jika ini semua karena diberikan kemudahan Allah SWT dalam setiap urusannya. Setelah mengikuti berbagai perlombaan, wanita yang akrab disapa Tyas ini sudah menghasilkan beberapa produk olahan yang berbahan dasar kimpul, yaitu tepung kimpul, semprong kimpul, wingko kimpul, gethuk kimpul dan ceriping kimpul. “Kenapa akhirnya saya fokus pada pengolahan kimpul, karena alternatif pangan pengganti terigu, di mana rendah karbohidrat, tinggi kalsium, dan rendah glukosa. Baik dikonsumsi anak berkebutuhan khusus, penderita diabetes, penderita ganguan pencernaan dan penderita jantung,” ungkapnya. Ia merasa sangat senang, karena produk buatannya digemari oleh banyak orang.  Dalam seminggu dirinya memproduksi sesuai dengan pesanan dan kebutuhan saja. Omset yang ia hasilkan dari umbi-umbian ini cukup fantastis, dengan bermodalkan ide kreatif dirinya mampu maraup penghasilan hingga jutaan rupiah dalam sebulannya. Dirinya berharap, agar produk ini semakin dikenal masyarakat luas. Karena, selain rasanya yang enak, kimpul juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, penjulan produknya makin meluas serta dapat meningkatkan terus kualitas produknya sebagai bahan pangan alternatif pengganti terigu. (*)   Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)