Senin, 22 Desember 2025

Angkot di Depok Merana

- Kamis, 19 Maret 2020 | 09:22 WIB
BERDAMPAK : Kendaraan umum milik Andi Prakoso (49) yang terparkir di Jalan Merdeka, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya. Libur dua pekan membuat kendaraan Andi istirahat lebih cepat dari biasanya. Rabu (18/3). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, SUKMAJAYA – Virus Korona tidak hanya membuat khawatir masyarakat akan kesehatannya. Tetapi, juga mengganggu mata pencaharian sejumlah profesi. Salah satunya para sopir angkutan umum yang mulai mengeluhkan sulitnya mencari penumpang, pasca ditetapkan libur sekolah selama dua pekan sejak Senin (16/3). Seperti yang dituturkan sopir Angkot D 02 jurusan Terminal Depok – Depok Timur, Andi Prakoso (49). Sejak sekolah diliburkan per Senin (16/3), ia mengaku sulit mendapatkan penumpang. Sebab, hanya anak sekolah yang masih bertanah menggunakan Angkot. "Sudah tiga hari ini semakin susah penumpang, biasanya memang anak sekolah ada yang naik, dari terminal maupun sebaliknya," ungkap Andi ditemui di pangkalannya, Jalan Merdeka, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Rabu (18/3). Andi mengungkapkan,  per harinya mencari sewa untuk menutupi setoran dari siswa yang pulang ke rumah maupun berangkat ke sekolah. Namun, setelah diliburkan, andalannya pun hilang. Bahkan, penumpang biasa pun sulit di dapat, yang biasanya ada di pasar tradisional. "Bukan cuma anak sekolah bang. sekarang sampai sewa dari pasar biasanya ramai, kini juga sepi. Saya tidak habis pikir," keluhnya kepada Radar Depok. Meski begitu, ia bersyukur karena setoran yang tadinya d patokan 200 ribu per hari kini bebas, tergantung dengan pendapatannya sampai kondisi di Depok normal kembali. "Untungnya si bos pengertian, kini tidak dipasang target, hanya setor seadanya, yang penting bensin terisi dan mobil dalam keadaan baik," terangnya. Namun Andi berharap situasi bisa kembali normal sehingga dirinya tak perlu khawatir akan kebutuhan keluarganya dan setoran kepada pemilik kendaraan. Biasanya bila kondisi normal, ia bisa mengantongi pendapatan bersih mencapai Rp100 ribu hingga Rp 150ribu, tergantung rezeki per harinya. "Tidak tentu, kalau lagi nasib bagus bisa juga hampir Rp200 ribu. Ya yang namanya rezeki tidak menentu lah bang," tandasnya. Hal yang sama pun dikeluhkan Apriwijaya, Sopir Angkot D 06 jurusan Terminal Depok- Simpangan ini berharap agar pemerintah dapat mengatasi Virus Korona secepatnya. Sebab, sebagai rakyat kecil, ia hanya mengandalkan mata pencaharian dari sopir Angkot. “Sekarang apa-apa sulit, ditambah lagi dengan Virus Korona, rakyat kecil seperti kita ini yang paling merasakan dampaknya,” keluh Apri –sapaannya-. (rd)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu (IG : @kelmanutuarnet) Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X