Senin, 22 Desember 2025

Sisi Lain Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna : Manfaatkan Pekarangan Rumah, Panen Bayam

- Rabu, 10 Juni 2020 | 15:00 WIB
PANEN : Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna memanen sayur bayam di pekarangan rumahnya, Minggu (7/6). FOTO : JUNIOR/RADAR DEPOK   Pandemi Virus Korona (Covid-19) menimbulkan efek domino. Bak bola salju, dampaknya bisa saja meluas. Tidak hanya mengancam kesehatan, virus yang tengah menjangkiti dunia ini, juga mengancam taraf hidup masyarakat. Masalah pangan. Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna, sedikit punya cara. Intinya kembali ke alam. Manfaatkan pekarangan. Hal ini sudah ia terapkan di rumah. Laporan : Junior Williandro RADARDEPOK.COM - Minggu menjelang siang (7/6), sekitar pukul 11:00 WIB, Pradi baru saja menerima banyak tamu ulama. Kediamannya, di Kelurahan Kukusan, Beji, menjadi lokasi halal bi halal ulama se-Kota Depok, dari Majelis Taklim At Taubah. Belum semua tamu pulang. Masih ada yang duduk di pojokan, sekedar menyeruput kopi. Nah si empunya rumah, juga masih menerima tamu yang mau pulang. Obrolan ringan pengantar pulang. “Dari pagi nih acara. Alhamdulillah bisa terlaksana halal bi halal. Masih dalam agenda Idul Fitri,” ujar Pradi, membuka suara. Salah satu tamu melihat ada yang hijau di pekarangan Pradi. Jajaran tanaman sayur bayam dan kangkung muda. Ada pula yang siap panen. “Banyak juga bang sayur bayamnya,” tanyanya. “Iya dong. Sudah saya tanam sampir beberapa bulan ini,” jawabnya. “Abang tanam sendiri?,”. “Tidak. Bareng dengan Bunda Martha (istrinya),”. Beberapa bula ini dirinya memang rutin menanam sayur di pekarangan. Selain memang suka bercocok tanam, kegiatan sederhana ini punya efek bagus. Bisa menjadi penyelamat dikala krisis makanan. Misalnya saat pandemi ini. Kebutuhan pangan naik. Hasil tanaman dari pekarangan punya andil untuk menyambung hidup. Meski dengan lahan seadanya, namun ia yakin, hal itu efektif untuk mengahadapi situasi saat ini, dimana masyarakat sudah terganggu perutnya akibat pandemi. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tak bisa dipungkiri juga menjadi penyebabnya. “Gerakan menanam tanaman pangan ini sudah kami gagas sebulan lalu. Kami juga bagikan bibit kepada masyarakat. Saat ini sebagian lahannya ada yang sudah panen. “Alhamdulillah sekarang sudah panen di beberapa tempat. Salah satunya di Cipayung sekarang,” ujarnya Dia menyiapkan bibit secara gratis. Rata-rata umur sayuran yang dipanen kurang dari dua bulan. Saat ini, ia membina banyak kepala keluarga, yang tersebar di sejumlah wilayah di Kota Depok. Pradi mengakui, apa yang dilakukannya tak lepas dari kekhawatirannya akan kecukupan gizi masyarakat. Menurutnya, dengan makin terbatasnya akses publik terhadap pasar, maka menanam sendiri merupakan solusi terbaik. “Karena memang kita dihadapkan pada situasi dilematis. Minimal dengan mengoptimalkan lahan di pekarangan, atau lahan-lahan kosong lain, warga bisa terbantu,” tambah Pradi. Dia berharap, gerakan menanam sayuran dapat terus dimasifkan. (*)   Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X