Senin, 22 Desember 2025

Puskesmas Kalimulya Waspada DBD

- Rabu, 8 Juli 2020 | 09:58 WIB
BAHAYA DBD : Petugas UPTD Puskesmas Kalimulya melakukan fogging di salah satu Perumahan di kawasan Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong. Selasa (7/7). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, CILODONG - Mengantisipasi musim pancaroba yang rentan akan penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD), Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kalimulya melakukan fogging ke lingkungan masyarakat di Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kepala UPTD Puskesmas Kalimulya, Tony Hermawan menegaskan, bahaya penyakit tidak hanya soal covid 19 melainkan juga ancaman DBD yang disebabkan dari lingkungan yang kurang bersih, terlebih saat musim pancaroba. "Kita harus waspada. Jadi kita terjunkan petugas di bantu warga sekitar lakukan fogging untuk antisipasi ancaman itu," terang Tony kepada Radar Depok, Selasa (7/7). Ia menekankan, gerakan secara aktif Pembarantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) akan efektif, ketika dilakukan saat nyamuk masih dalam kategori jentik. Namun, jika usia nyamuk sudah dewasa bisa terbang itu akan sulit diberantas. pengasapan atau fogging sebagai langkah pencegahan terjadinya perkembangbiakan selanjutnya. "Jadi wajib dilakukan, dan efektif ketika gerakan tersebut dilakukan secara efektif warga,"  terangnya. Tony membeberkan bahwa ada dua jenis nyamuk DBD saat berkembangbiak, yaitu air jernih dan air kotor. Jika nyamuk yang berkembangbiak di air bersih, saat melakukan gigitan tidak terasa gatal dan keluar saat pagi hari pukul 09.00-10.00 WIB Sementara, nyamuk yang berkembangbiak di air kotor, justru terasa gatal dan keluar saat sore hingga malam hari, sekitar pukul 15.00 sampai 17.00 WIB, bahkan waktunya lebih. "Jadi harus waspada dan jangan tidur saat jam jam tersebut, sangat beresiko terserang DBD," beber Tony kepada Radar Depok. Warga diminta untuk tidak menggantung pakaian serta handuk karena akan menjadi sarang nyamuk, tapi lebih baik untuk melipat agar tidak menjadi pusat nyamuk. Terlebih warga yang mempunyai anak, bayi, maupun balita untuk secara ketar diperhatikan sebab jam tidur mereka lebih banyak dari orang dewasa dan orang tua. "Itu memang sepele tapi berpotensi menjadi serangan nyamuk DBD. Wajib buat kita memperhatikan hal sepele dalam kesehatan," tandasnya. (rd/arn)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu (IG : @kelmanutuarnet) Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X