MENGHITUNG : Salah satu Supir Angkutan Umum 02 jurusan Depok 2 - Terminal, Iskandar, saat  beristirahat dan menghitung pendapatannya di Jalan Proklamasi Ujung, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya. Jumat (17/07). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, SUKMAJAYA – Setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional oleh Pemkot Depok, pendapatan para sopir angkutan kota (Angkot) mulai membaik. Seperti yang dituturkan salah satu sopir Angkot 02 jurusan Terminal-Depok 2, Iskandar Hasan, sudah dua pekan warga yang menggunakan jasa mobil miliknya sudah mulai terlihat. Terutama penumpang dari kalangan dewasa hingga orang tua. "Alhamdulilah sekarang sudah mulai keliatan pemasukan, beda saat covid 19 baru berlangsung. Kapasitas penumpang juga dibatasi," jelasnya saat dijumpai di Jalan Proklamasi Ujung, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya. Jumat (17/07). Ia membeberkan, peningkatan pendapatan naik hingga 50 persen, jauh berbeda saat covid 19 masih hangat di Depok. Pemasukannya hanya Rp20 ribu - Rp30 ribu setiap harinya. Bahkan bisa di bawah dari jumlah tersebut.. "Sekarang sudah mulai naik, meski belum normal kaga hari biasa sebelum pandemi Covid-19. Sekarang, sehari bisa Rp50 ribu sampai Rp70 ribu. Itu masih belum dipake makan," terangnya. Namun, ia tetap bersyukur karena bos pemilik angkut tersebut juga memahami keadaan yang saat ini masih terjadi, karena setoran tidak lagi dipatok, hanya diambil setengahnya dari hasil pendapatan setiap hari. Jasa sopir angkut menjadi pilihan terakhir, sebab Iskandar tidak memiliki pekerjaan lain yang lebih menjanjikan. Hanya berharap pada pendapatan dari penumpang Angkot. "Mau tidak mau harus terus narik bang. Kalau tidak saya bingung kasih rezeki ke keluarga. Biar kecil tapi Insha Allah halal," tutup Iskandar. (rd/arn)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu (IG : @kelmanutuarnet) Editor : Pebri Mulya