BELANJA IKAN :  Salah seorang penghobi Cupang, Surya Siregar (kiri) menunjukan cupang yang dibeli dari  Brider Cupang di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Bambang Warsito (tengah) ditemani istrinya (kanan) di Jalan Kapitan, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos. FOTO : INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, SUKATANI – Ikan cupang hias kini tengah digandrungi masyarakat seantero Kota Depok. Hal tersebut erat kaitanya lantaran dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bebarapa waktu yang lalu. Sehingga masyarakat memilih untuk memelihara ikan cupang hias sebagai hiburan selama di rumah saja. Salah satu pembudidaya cupang hias yang kebanjiran pesanan adalah Bambang Warsito. Pemilik toko ikan hias Strain Betta Splenden yang berlokasi di Jalan Raya Kapitan Nomor 35, RT011/10, Kelurahan Sukatani ini, mengakui selama PSBB hingga saat ini, peningkatan pembelian ikan cupang di toko miliknya terus meningkat. “Sehari bisa menjual puluhan hingga ratusan ekor ikan cupang dari berbagai jenis,” kata Bambang, Rabu (22/07). Ia mengungkapkan, ikan cupang yang banyak diburu saat ini adalah jenis marbel, koi, nemo, blue rim, giant, hingga avatar. Harga yang ditawarkan di toko tersebut bervariasi, tergantung jenis dan kualitas ikan. “Di sini ada ikan yang dijual mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Yang paling mahal Avatar dan Blue Rim,”bebernya. Dia menjelaskan, selain menjual ikan cupang, dia juga menjual berbagai macam pakan ikan cupang mulai dari cacing sutra, kutu air, encu, hingga pellet. “Selain beli ikan, orang juga biasa membeli pakan ikan di sini,”tuturnya. Sementara itu, Surya Siregar salah satu pelanggan setia di toko tersebut mengaku kulaitas ikan dan harga yang ditawarkan di toko tersebut sangat bagus. Maka dari itu, dia tidak pernah beralih ke toko lain untuk membeli ikan maupun aksesoris perlengkapan akuarium. “Di sini ikannya bagus dan harganya sangat sesuai. Pelayanan yang diberikan penjual sangat baik karena mereka ga Cuma ngejual aja, tapi juga memberi edukasi cara merawat ikan yang baik dan benar,”tutupnya. (rd/dra)   Jurnalis : Indra Abertnego Siregar Editor : Pebri Mulya