Senin, 22 Desember 2025

Lestarikan Cagar Budaya Keramat Serambi Cisalak

- Rabu, 5 Agustus 2020 | 19:29 WIB
SAMBANGI : Anggota Komisi X DPR RI Nuroji nersama Ketua Komisi D DPRD Depok Supriatni saat melakukan kunjungan ke Makam Keramat Serambi, di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya. Rabu (5/8). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, SUKMAJAYA – Saat menyambangi Makam Keramat Serambi di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Anggota DPR RI dan DPRD Kota Depok sepakat agar situs bersejarah itu harus dilestarikan dan dijadikan cagar budaya. Seperti yang dituturkan Anggota DPR RI, Nuroji. Kehadirannya untuk memberi perlindungan bagi situs bersejarah tersebut. Sebab saat ini, situs sejarah terancam digusuran dengan adanya pembangunan Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII). "Saya akan mengupayakan untuk mempertahankan budaya sejarah Depok, meski tanah tersebut berdiri di atas kepemilikan Kementrian Agama (Kemenag)," ungkapnya saat diwawancara Radar Depok, Rabu (5/8). Politikus Gerindra yang duduk di Komisi X DPR RI  ini akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari jalan tengah, baik secara budaya maupun pembangunan UIII tersebut. Dalam program jangka panjang, Nuroji menegaskan,berupaya menjadikan sebagai situs cagar budaya sehingga mendapatkan perlindungan. Sedangkan,  jangka pendeknya, meminta dispensasi agar tidak digusuran. "Saya harapkan ada peran pemerintah untuk membuat makam keramat serambi menjadi situs cagar budaya. Soal pengajuan sampai pendaftarannya sebagai cagar budaya," tegasnya. Di lokasi yang sama Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriatni menambahkan, Depok sudah mulai ketemu titik terang, soal unsur kebudayaan yang sangat kuat. Sehingga harus dijaga dan dirawat tempat bersejarah dan berkaitan dengan budaya di Kota Depok. "Kami akan bicarakan ini dengan Disporyata dan pak Walikota. Keduanya harus berdampingan, baik UIII bidang pendidikan, dan makam keramat bidang kebudayaannya," tambah Supriatni. Sementara, Ketua Padepokan Satria Muda Betawi yang juga menjadi tempat makam keramat tersebut, Ahmad Sastra berharap peranan dari pemerintah untuk bisa merawat dan menjaga dengan tidak terkena gusuran karena nilai kebudayaan yang terdapat di tempat tersebut sangat tinggi. "Tidak mulul-muluk kalau saya, hanya minta jangan digusur dan akses jalan bisa lebih baik, agar warga bisa berkunjung dengan layak. Apalagi jika pemerintah sudi menjadikan ini sebagai situs budaya," harap Ahmad. Diketahui, lokasi tersebut, terdapat tiga makam keramat, yaitu makam Umpi Si'un, makam istrinya, dan pengawal setianya. Kini lokasi tersebut juga dijadikan padepokan untuk remaja berlatih pencak silat dan menjaga kebudayaan. (rd/arn)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X