SOSIALISASI : Aparatur Kelurahan Pengasinan sedang melakukan sosialis asi pelarangan berkumpul di tempat wisata yang ada di Kelurahan Pengasinan. FOTO : INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, PENGASINAN - Masih tingginya angka penularan Covid-19 di Kota Depok, memaksa Aparatur Kelurahan Pengasinan untuk mengambil langkah yang tegas guna menurunkan angka penularan Covid-19. Salah satunya melarang masyarakat untuk sementara ke tempat rekreasi maupun taman yang ada di wilayahnya. “Seluruh masyarakat harus mematuhi imbauan ini, terutaka bagi orang tua diminta untuk mengawasi anak-anak nya jangan sampai keluar rumah, apalagi bermain di taman karena sesuai instruksi pimpinan Taman Kelurahan sementara ini tidak boleh digunakan dulu apalagi hanya untuk bermain,” katanya, Minggu(9/8). Dia mengungkapkan, larangan tersebut, sesuai dengan Perwal No 49 Tahun 2020 tentang perubahan kedua atas peraturan wali kota no 37 tahun 2020 tentang pembatasan sosial berskala besar secara proporsional sesuai level kewaspadaan sebagai persiapan pelaksanan adaptasi kebiasan baru untuk pencegahan dan pengendalian Virus Korona di Kota Depok. “Jadi dari Perwal tersebut, sarana Taman Kelurahan untuk sementara tidak boleh dilakukan kegitan termasuk juga kolam renang,” tuturnya. Dia juga sudah menginformasikan ini khusunya bagi warga RT1/11 untuk ikut mengawasi jika ada kegiatan di lokasi taman, karena tanpa kerjasama tidak mungkin bisa berjalan. SOSIALISASI : Aparatur Kelurahan Pengasinan sedang melakukan sosialis asi pelarangan berkumpul di tempat wisata yang ada di Kelurahan Pengasinan. FOTO : INDRA SIREGAR/RADAR DEPOK   Selain itu, lanjut dia, terhadap warga diingatkan untuk mengenakan masker saat keluar rumah. Hal ini untuk mencegah terpaparnya virus corona. Untuk itu dirinya telah memasang spanduk imbauan di sejumlah tempat, termasuk Situ Pengasinan agar tidak dijadikan tempat berkumpul dalam jumlah banyak. “Kami meminta masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun karena jika itu tidak dipatuhi rentan terkena penyakit,” tutupnya. (rd/dra)   Jurnalis : Indra Abertnego Siregar Editor : Pebri Mulya