Senin, 22 Desember 2025

Stunting, Dua Kelurahan Perlu Pembenahan

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 09:56 WIB
SOSIALISASI : Koordinator Bina  Keluarga Berencana (BKB) Kecamatan Pancoranmas dari Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Keluarga (DPAPMK), Juminten, menjelaskan tentang pencegahan stunting pada anak kepada Ibu hamil dan balita di Kantor RW14 Depok Jaya. FOTO : YASMINE/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK JAYA Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Keluarga (DPAPMK) Kota Depok menyosialisasikan stunting dan evaluasi Kampung Keluarga Berencana (KB), di Kantor RW14, Kelurahan Depok Jaya, Pancoranmas, Selasa (11/8). Sebelumnya, sosialisasi seperti ini sempat tertunda tiga bula, akibat pandemi Covid-19. Lurah Depok Jaya, Herman menjelaskan, di setiap kelurahan harus ada dua Kampung (KB). Di Depok Jaya, lokasinya di RW9 dan RW14. “Sudah ada sejak dua tahun lalu,” ungkapnya kepada Radar Depok. Ia menuturkan, Kampung KB terdiri dari delapan kegiatan. Antara lain, agama, sosial budaya, cinta, dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan lingkungan. “Delapan kegiatan ini sudah berjalan di tengah masyarakat, kami hanya mengevaluasi kegiatan yang sudah ada dan memberikan himbauan kepada warga,” terangnya. Setelah 3 bulan terhenti karena pandemi Covid-19, sambung Herman, kini kegiatan Kampung KB kembali berjalan. Terutama di RW14, “Kegiatan Kampung KB hanya mengevaluasi kegiatan Kampung KB dan sosialisasi tentang stunting,” jelasnya. SOSIALISASI : Koordinator Bina  Keluarga Berencana (BKB) Kecamatan Pancoranmas dari Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Keluarga (DPAPMK), Juminten, menjelaskan tentang pencegahan stunting pada anak kepada Ibu hamil dan balita di Kantor RW14 Depok Jaya. FOTO : YASMINE/RADAR DEPOK   Pantauan Radar Depok, kegiatan Kampung KB diawali dengan pemberian susu dan makanan tambahan ibu hamil untuk dua warga di RW 14. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi tentang stunting kepada ibu hamil dan balita. Koordinator Bina Keluarga Berencana (BKB) Kecamatan Pancoranmas, Juminten menjelaskan, ada dua kelurahan di Kecamatan Pancoranmas yang terindikasi ada balita stunting. Kelurahan Rangkapanjaya dan Depok. Juminten menjelaskan, stunting adalah anak yang kurang gizi kronis sejak di dalam kandungan dan mengakibatkan anak gagal untuk berkembang. ”Efek stunting sulit untuk disembuhkan namun dapat dicegah oleh ibu hamil,” tegasnya. Untuk mencegah stunting, Juminten menyampaikan, ibu harus memantau 1000 hari pertama kehidupan anak, dengan memberikan konsumsi  makanan bergizi seimbang, pemeriksaan minimal 4 kali selama kehamilan, memberikan stimulasi pada janin dalam kandungan, memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan, dan memberikan makanan pendamping ASI. “Memperkenalkan makanan bergizi yang sesuai  dengan usia anak, serta memberikan ransangan kepada anak sesuai dengan usianya dan memantau perkembangan anak dengan Kartu Kembang Anak (KKA),” pungkasnya. (rd/mg1)   Jurnalis : Yasmine Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X