LESTARIKAN BUDAYA : Para pejuang seni Padepokan Satria Muda saat foto bersama usai mengisi kefiatan di salah satu festifal tingkat nasional. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Bagi Padepokan Satria Muda Betawi merawat kebudayaan betawi, adalah kecintaan yang tulus. Menjaga situs makam 'keramat sambi' hingga meraih berbagai prestasi dalam bidang kebudayaan, seni tari sampai pencak silat. Laporan : Arnet Kelmanutu RADARDEPOK.COM - Terletak di tanah gusuran mega proyek Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII), Padepokan Satria Muda sekaligus tempat bersemayamnya tiga makam sesepuh, Umpi Si'un, Sang Istri, beserta pengawal yaitu kuda tunggangannya selalu dirawat dan dijaga dengan sepenuh hati. Mereka dengan kegigihan melestarikan kebudayaan, menjada seni tari dan pencak silat khas betawi, tak ayal mereka menjadi perwakilan kebudayaan dalam berlaga di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat lokal hingga nasional. "Ketekunan kami semua, peduli lestarikan budaya. Alhamdulilah kami pernah memeriahkan festival nusantara tingkatan nasional," ungkap Ketua Padepokan Satria Muda Betawi, Ahmad Sastra Prayuanada. Tak berhenti disana, dalam tingkat nasional pun, mereka juga mempertunjukan seni tari betawi dalam festival seni Hearn zona Betawi Melayu. LESTARIKAN BUDAYA : Para pejuang seni Padepokan Satria Muda saat foto bersama usai mengisi kefiatan di salah satu festifal tingkat nasional. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Harapan mereka, melalui perwakilannya, Ahmad Sastra. Atas beberapa torehan prestasi dalam kebudayaan dan kesenian, hingga menjaga situs makam keramat sambi, setidaknya ada hati dari Pemerintah Kota Depok untuk melongok agar bersama menjaga situs tersebut. "Kita sangat berharap sekali ada perhatian lebih untuk menjaga situs dan melestarikan kebudayaan. Bila perlu wajib dijadikan cagar budaya Kota Depok," tandas Ahmad. (*)   Editor : Pebri Mulya