Minggu, 21 Desember 2025

Sulap Lahan Kosong jadi Perkebunan

- Rabu, 26 Agustus 2020 | 09:04 WIB
KEBUN : Warga Rangkapan Jaya sedang menanam pohon pisang ambon di lahan milik PT. Djarum, samping Tol Sawangan-Antasari. FOTO : YASMINE/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, RANGKAPANJAYA 20 Hektar lahan kosong milik PT. Djarum disamping Pintu Tol Sawangan-Antasari, Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoranmas, dimanfaatkan oleh warga sekitar. Warga menjadikan lahan tersebut sebagai perkebunan, peternakan dan perikanan. Sekarang, dikelola oleh Kelompok Tani Rangkapanjaya. Ketua Kelompok Tani Rangkapanjaya, Agustinus Borithnabon mengatakan, sekitar 20 tahun lalu, warga meminta izin ke PT. Djarum untuk memanfaatkan lahan kosong. Selain bisa menjadi sumber mata pencarian, bisa pula untuk ketahanan pangan. “Pihak PT. Djarum mengizinkan. Serta mereka ingin membantu warga sekitar,” ujarnya kepada Radar Depok, Selasa (25/08). Akhirnya, lanjut dia, lahan ini dikelola oleh warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Rangkapan Jaya. Kelompok ini memiliki lima visi yakni, meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap pangan, untuk ketahanan pangan selama Covid-19 berlangsung, menambah penghasilan masyarakat. “Menyejahterahkan anggota kelompok tani, serta memberdayakan masyarakat sekitar,” beber dia. Ia menuturkan, Kelompok Tani Rangkapanjaya beranggotakan 100 orang. Mayoritas anggota adalah lansia. Perwakilan dari Kelompok Tani Rangkapan Jaya, Bambang Haryanto, mengatakan, kebanyakan adalah pensiunan guru dan polisi. “Kami hanya berkomunikasi melalui pertemuan yang rutin dijalankan setiap bulannya,” ujarnya. KEBUN : Warga Rangkapan Jaya sedang menanam pohon pisang ambon di lahan milik PT. Djarum, samping Tol Sawangan-Antasari. FOTO : YASMINE/RADAR DEPOK   Warga hingga saat ini, masih kesulitan mengurus pertanian. Bambang menjelaskan, kendala yang warga alami. Peralatan yang digunakan milik warga masing-masih dan tergolong sederhana, bibit yang disemai kurang berkualitas dan tidak mampu membeli pupuk. Minimnya modal, menjadi salah satu alasannya. “Kami sempat mengajukan proposal untuk modal kami, namun belum ada respon,” bebernya. Hal tersebut mempengaruhi jenis tanaman yang mereka semai. Bibit yang sering ditanam adalah sayuran yakni, kangkung dan bayam. “Kami hanya memilih bibit yang mudah dan cepat untuk dipanen,”  kata Bambang. Sejak pandemi, banyak warga sekitar yang diphk dan bergabung untuk memperoleh  pendapatan tambahan. Sudah dua bulan terakhir, Kelompok Tani Rangkapan Jaya membagikan sebagian hasil panen untuk warga sekitar. “Warga yang terdampak Covid-19, banyak yang datang langsung ke kebun, meminta sayur untuk dikonsumsi,” katanya. Hasil panen dijual ke warga sekitar. Bambang bercerita, ketika waktu panen, para penampung tiba datang langsung ke lahan pertanian. “Mereka akan menjual hasil panen kami ke pasar induk dan toko-toko sekitar,” jelasnya. KEBUN : Warga Rangkapan Jaya sedang menanam pohon pisang ambon di lahan milik PT. Djarum, samping Tol Sawangan-Antasari. FOTO : YASMINE/RADAR DEPOK   Kini, sebagian lahan tersebut akan dijadikan tempat budidaya ikan. Saat ini baru mulai berjalan dan membuat saluran sungai. Rencananya akan menyemai bibit ikan mas, ikan mujair, dan ikan lele. Warga  mempelajari budidaya ikan, hanya dari youtube dan buku-buku seadanya. “Belum ada penyuluhan dari dinas terkait,” ujarnya. Jika mempunyai modal yang besar dan pemanfaatan lahan dapat berjalan baik, ia ingin mengapai cita-citanya yakni menjadi tempat wisata yang mengedukasi, “Nanti, kami akan mengajarkan pengunjung cara bercocok tanam. Ada potensi, lahan ini merupakan lahan pertanian terbesar di Kota Depok,” tandasnya. (rd/mg1)   Jurnalis : Yasmine Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X