PRODUKTIF : Berbagai elemen Kelurahan Sukamaju saat foto bersama di lingkungan RW09 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Sejak Juli hingga Agustus, seluruh komponen di Kelurahan Sukamaju bergerak produktif di tengah pandemi. Penyemprotan, bercocok tanam demi ketahanan pangan, sampai mendistribusikan pupuk dan hand sanitaizer kepada warga yang berada di berbagai lingkungan. Laporan : Arnet Kelmanutu RADARDEPOK.COM - Kekompakan untuk terus produktif menjaga kampung gencar dilakukan berbagai lapisan masyarakat, Relawan Masyarakat besutan PMI, Karang Taruna Kelurahan, seluruh PKK RW,  dan tak ketinggalan tim Gugus Tugas Kelurahan Sukamaju. Mulai dari dua bulan yang lalu hingga kini, mereka masih terus berjuang bersama melepaskan diri dari penyebaran Virus Korona di wilayah Sukamaju. Bergerak sambil mengedukasi terus dilakukan tanpa lelah. "Kita wajib peduli pada lingkungan, sampai sekarang kita terus bergerak," kata Wakil Sekretaris Karang Taruna Sukamaju, Ari Prasetyo saat berbincang dengan awak Radar Depok. Mereka bahu membahu tak kenal lelah, dari kampung ke kampung, membawa spray penyemprotan sambil membagikan masker kepada warga yang tak mengenakan masker saat berada di luar rumah. Anak-anak yang bermain di lingkungan juga tak luput menjadi target utama mereka. Demi bertahan dari dampak pandemi, warga berusaha diedukasi untuk bercocok tanam, menyemai bibit cabai, menanam sayur mayur yang tak sulit digarap. Lahan kosong tak berpenghuni di sulap menjadi ketahan pangan warga Sukamaju. PRODUKTIF : Berbagai elemen Kelurahan Sukamaju saat foto bersama di lingkungan RW09 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   "Pupuknya kita yang berikan, biar warga juga semangat. Bibitnya juga kita kasih, ini buat ketahanan pangan sukamaju," ungkap Ari yang juga aktif di dunia kepalang merahan Kota Depok. Mereka terus satukan tujuan membuat wilayah Sukamaju bisa terus bertahan dari dampak Covid-19. Menuju Sukamaju yang minim jumlah penyebarannya, bergerak, mengedukasi kebiasaan baru yang mengedepankan kesehatan. (*)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu Editor : Pebri Mulya