SIAP : (kiri ke kanan) Maratus Soleha alias Ara, Guru di Sanggar Putra Pondok Jaya Rendy, dan Khoriyah, saat foto bersama usai berlatih pencak silat. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Maratus Soleha, sosok perempuan yang cinta akan budaya, terutama pencak silat. Berdomisili di Kecamatan Cipayung. Ara menimba ilmu di salah satu Sanggar Kebudayaan bernama Sanggar Putra Pondok Jaya. Tak butuh waktu, medali emas digondolnya saat Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) menggelar kejuaraan tingkat Jabodetabek tingkat pelajar.
Laporan : Arnet Kelmanutu
RADARDEPOK.COM - Kesunyian malam saat itu, dimana berjumpa dengan sosok perempuan bernama Ara. Ia mengenakan hijab berwarna hitam sepadan dengan seragam pencak silatnya berwarna serupa. Ada beberapa remaja putra-putri yang saat itu juga sedang berlatih pencak silat ala betawi.
Tak lupa, sebelum memulai, iringan dan lantunan doa dipanjatkan kepada Allah SWT, demi dapat memaknai setiap gerakan silat. Menenangkan hati agar dapat berkonsentrasi. Gerakan mulai dilakukan, muli dari tangan dan kaki, semua seirama.
Singkat cerita, Ara mendekati Radar Depok yang malam itu sedang berkunjung ke sanggar tempatnya berlatih. Ia mengulas dengan cepat bahwa dirinya pernah meraih medali emas dalam satu laga yang diadakan IPSI di Perguruan Tunggi Polimedia Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Alhamdulilah, saya tidak pernah mikir menang, hanya mau cari pengalaman. Tapi Allah SWT berkata lain. Saya bawa pulang medali emas, setelah menang di final," paparnya dengan senyum tersipu malu.
Memang dirinya begitu mencintai silat, terlebih kebudayaan. Namun perempuan asal Cipayung itu, begitu tertarik pada pencak silat, bukan seperti perempuan pada umumnya yang menyukai seni tari.
Hal itu, membuat dirinya mengawali latihan di Sanggar Putra Pondok Jaya. Secara cepat, gerakannya di atas rata-rata. Sehingga salah satu gurunya yang bernama Rendy menyuruhnya untuk melanjutkan latihan bersama IPSI, agar bakatnya dalam silat terus berkembang.
SIAP : (kiri ke kanan) Maratus Soleha alias Ara, Guru di Sanggar Putra Pondok Jaya Rendy, dan Khoriyah, saat foto bersama usai berlatih pencak silat. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
"Ternyata benar kata guru saya, di IPSI saya banyak belajar dan menambah pengalaman. Hasilnya saya berhasil bawa medali emas itu, padahal lawan saya sudah lebih senior," paparnya yang saat itu ditemani rekan seperguruannya Khoriyah yang juga seorang perempuan.
Ternyata Khoriyah saat perhelatan kejuaraan pelajar pencak silat di Polimedia juga turut serta bersama Ara. Namun tak seberuntung Ara, Khoriyah hanya menggondol medali perak.
Mereka tak berpuas diri, latihan secara rutin masih terus dilakukan di Sanggar yang mengajarinya pencak silat. Sampai kini, dua atau tiga kali dalam satu minggu. Ara dan Khoriyah selalu berlatih, dan mengedepankan ajaran Islam yang begitu melekat sebelum dan sesudah latihan. (rd/arn)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 06:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:35 WIB