Senin, 22 Desember 2025

Dosen UPNVJ Ajarkan Penggunaan Minyak Goreng Sehat

- Jumat, 9 Oktober 2020 | 09:18 WIB
PEMAPARAN : Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UPNVJ, Maria Selvester Thadeus didampingi dosen UPNVJ lainnya, saat mengisi materi dalam pengabdian masyarakat di Perumahan Komplek Karyawan UPNVJ, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kamis (08/10). FOTO : ANGGA/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, MERUYUNG - Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) mengadakan program kemitraan masyarakat, pengetahuan dan perubahan prilaku masyarakat tentang penggunaan minyak goreng sehat, dan hubungannya dengan penyakit diabetes militus, bagi ibu rumah tangga, di Perumahan Komplek Karyawan UPNVJ, Kelurahan Meruyung, Limo, Kamis (08/10). “Program ini kemitraan masyarakat,  merupakan salah satu syarat dosen-dosen UPNVJ, di mana kami tiap tahun harus punya satu pengabdian masyarakat, jadi kami buat tim, anggotanya empat orang, saya sendiri dr. Maria, Ibu Cut, Ibu Ika dan Pak Yudi,” kata Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UPNVJ, Maria Selvester Thadeus. Terkait dengan tema kegiatan, tentang minyak jelantah. Sebab, masyarakat kebanyakan menggunakan minyak goreng tidak sekali pakai dan dipergunakan lagi. Padahal, minyak itu punya hanya mempunya nilai kesehatan pada gorengan pertama. “Berikutnya, karena bilangan per oksidanya sudah meningkat, itu sudah tidak bagus untuk tubuh,” papar dosen tetap UPNVJ. Apa yang diutarakan tersebut, sambung Maria, berdasarkan penelitiannya di 2005, dimana ia menggunakan minyak yang berasal restoran fast food dan di 2015 menggunakan minyak dari ibu rumah tangga. “Saya teliti, minyak ini saya berikan ke tikus putih. Kemudian diambil dan diperiksa hatinya. Ternyata ada bendungan di hatinya dan kematian dari sel hatinya. Sebab, proses metabolismenya itu terjadi dalam hati. Jadi itu yang paling parah di hati,” terang Maria. Kemudian, dalam hati itu terdapat inti sel dan mengandung DNA untuk memberikan kode genetik. Sehingga, ia meneliti apakah kerusakan hati itu sampai DNA-nya, dan ternyata di 8-Hydroxydeoxyguanosine (8-OhdG) itu meningkat. PEMAPARAN : Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UPNVJ, Maria Selvester Thadeus didampingi dosen UPNVJ lainnya, saat mengisi materi dalam pengabdian masyarakat di Perumahan Komplek Karyawan UPNVJ, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kamis (08/10). FOTO : ANGGA/RADAR DEPOK   “Artinya ada kerusakan DNA, nantinya akan bermutasi dan berkembang menjadi keganasan (kanker),” katanya. Maria menjelaskan, sebelum melakukan pemaparan materi, pihaknya melnyebarkan quesioner untuk pre test ke peserta yang hadir, guna menilai prilaku yang dimiliki peserta. Setelah selesai presentasi, post test untuk melihat perubahannya. “Kami mengharapkan adanya perubahan prilaku, agar mereka bisa menjadi agen perubahan di rumah tangganya dan menggunakan minyak itu lebih cermat, baik, efisien dan tentunya sehat. Agar seluruh keluarganya lebih sehat,” ucap Maria. Dia menambahkan, ada dua cara memasak, yakni fan frying  dan deep frying. Untuk fan frying yaitu menggunakan minyak sedikit untuk memasak, misalnya dua sendok, di mana banyak dilakukan orang barat. Sementara, orang Indonesia lebih suka cara deep frying. “Minyaknya banyak dan masakannya di tenggelamkan. Sekarang, dia harus belajar untuk menggunakan minyak goreng lebih hemat. Tadi, juga diberi beberapa solusi cara pengolahan makanan, seperti kukus, tumis dan cara-cara yang lain,” pungkasnya. Sementara, Ketua RT3/5 Meruyung, Syamsuri menyambut baik program kemitraan masyarakat yang dilakukan Fakultas Kedokteran UPNVJ. "Masyarakat, khususnya kaum ibu di wilayah jadi bertambah pengetahuannya, terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS), kali ini tentang penggunaan minyak goreng yang sehat," kata Syamsuri. (rd/cr4)   Jurnalis : Angga Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X