Senin, 22 Desember 2025

Warga Depok Tolak Provokasi

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 09:32 WIB
CINTAI DAMAI : Anggota Pokdarkamtibmas Sukamaju memasang spanduk menolak provokasi, Selasa (13/10). FOTO : ISTIMEWA   RADARDEPOK.COM, SUKAMAJU – Unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja nyatanya tidak melulu mendapat respon baik. Apalagi bila unjuk rasa dilandasi provokasi. Di Depok, Selasa (13/10), muncul spanduk-spanduk menolak unjuk rasa lantaran haoks dan provokasi. Mereka mengajak cinta damai. Pantauan di lapanga, spanduk ini terpasang di Jalan Raya Bogor, Jalan Kartini, Jalan Arif Rahman Hakim, dan Jalan Raya Sawangan. Anggota Pokdarkamtibmas Subsektor Sukamaju, Firmanto mengatakan, pihaknya perwakilan dari masyarakat berharap unjuk rasa tidak berujung anarkis. "Tujuan kita memasang spanduk imbauan Pokdar supaya warga maupun yang mengikuti demo untuk tertib dan tidak mudah terprovokasi untuk ikutan anarkis," ungkap Firman. Sementara itu, Kapolrestro Depok, Kombes Azis Andriansyah mengapresiasi masyarakat yang berpikir positif dan cinta damai. Kata dia, negara dibangun dengan kebersamaan dan kedamaian. “Tak mungkin dibangun dengan permusuhan dan keributan,” bebernya. Ia menjelaskan, tidak sedikit warga depok yang khawatir, dampak unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di Jakarta, berimbas ke Depok. Di hampir seluruh wilayah Depok, bebernya, masyarakat menolak kerusuhan dan anarkisme. Mereka menginginkan kedamaian serta kenyamanan beraktifitas. CINTAI DAMAI : Anggota Pokdarkamtibmas Sukamaju memasang spanduk menolak provokasi, Selasa (13/10). FOTO : ISTIMEWA   “Masyarakat saat ini sedang kesulitan akibat pandemi Covid-19. Berharap tidak ada lagi kesulitan-kesulitan lain yang menimpa mereka,” terangnya. Menurutnya, jika kerusuhan terjadi di Depok, maka ekonomi bisa terhenti. Aktivitas serta kehidupan nyaman bertempat tinggal bisa terganggu. “Masyarakat juga berharap agar Kepolisian mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta mendukung langkah-langkah aparat keamanan untuk mencegah perusuh masuk di Kota Depok,” tandasnya. (rd/jun)   Jurnalis : Junior Williandro Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X