TIMBANG : Bank Sampah Tanjung RT7/20 Sukatani saat melakukan penimbangan. FOTO :  ISTIMEWA   Masa pandemi yang sudah beberapa bulan terjadi ini, memang membuat banyak aktivitas terganggu. Termasuk kegiatan bank sampah tanjung yang sempat vakum beberapa bulan. Laporan : Lutviatul Fauziah RADARDEPOK.COM - Tidak boleh melakukan kerumunan, membuat Bank Sampah juga mengikuti seluruh himbauan yang ada. Tetapi, setelah beberapa bulan ini vakum, membuat sampah yang dikumpulkan oleh nasabah semakin menumpuk dirumah. Dengan menerapkan protokol secara ketat, akhirnya Bank Sampah yang sudah terbentuk dari 2018 ini, kembali melakukan penimbangan sampah, untuk tetap bisa menghasilkan dan berkarya dari sampah yang sudahbtak terpakai. Nasabah silih berganti datang ke tempat penimbangan, membawa sampah yang telah dikumpulkan. Ada yang membawa hingga tiga kardua besar, karena memang dikumpulkan dari awal masa pandemi. Satu persatu, petugas menimbang sampah pilik nasabah. Ada yang bertugas menimbang, mencatat, bahkan registrasi ketika nasabah datang. "Karena kan kami juga bosan berdiam diri dirumah saja, dan tentu ini juga dapat menambah penghasilan keluarga. Karena setiap sampah yang ditimbang akan dirupiahkan melalui tabungan dan untuj kardus, sampah plastik dapat kami olah hingga menjadi barang yang memiliki nilai jual," ucap Ketua Bank Sampah Tanjung RW20 Sukatani, Ilmah Fadilah. TIMBANG : Bank Sampah Tanjung RT7/20 Sukatani saat melakukan penimbangan. FOTO :  ISTIMEWA   Petugas yang berjaga pun dibatasi, bahkan nasabah yang datang juga di gilir agar tidak menimbulkan kerumanan. Masker juga menjadi kewajiban, baik untuk petugas ataupun nasabah yang datang. Saat ini pelatihan untuk membuat karya seni dari limbah, belum dilakukan karena memang kondisi yang belum memungkinkan. Pihaknya pun berharap, agar bank sampah ini dapat tetap berjalan walaupun ditengah masa pandemi, untuk bisa menyanggah kebutuhan sehari-hari. (*)   Editor : Pebri Mulya