RADARDEPOK.COM, SERUA – Tidak bisa dipungkiri, selama pandemi Covid-19 ini, beberapa sektor pertanian tanaman hias justru meningkat dibanding sektor ekonomi lain. Maka dari itu, banyak bermunculan varietas dan kelompok tani tanaman hias baru di Indonesia.
Melihat pesatnya potensi pertanian tanaman hias khususnya jenis Aroid. Indonesian Aroid Society (IAS) yang merupakan bagian dari Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI), mengadakan kontes Aroid tingkat nasional, yang diadakan di Godong Ijo, Keluarahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Minggu (4/4).
Walikota Depok, Mohammad Idris yang hadir dalam kontes tersebut mengaku senang dan menyambut baik adanya kontes seperti ini untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas anak-anak muda, khususnya yang ada di Depok.
"Kontes ini merupakan satu bentuk kreativitas dan produktivitas anak-anak muda khususnya di kota Depok yang memberikan inspirasi kepada kita untuk punya perhatian yang mungkin sebagian orang engga peduli dengan hal-hal seperti ini," kata Idris, Minggu (4/4).
Menurutnya, keberadaan kontes ini bisa menguntungkan masyarakat Depok dari segi lingkungan maupun ekonomi. "Dengan seperti ini, apalagi event nasional akan bisa melihat satu jenis karunia Tuhan bisa memberikan manfaat pada orang lain," terangnya.
Sementara itu, salah seorang juri, Handry Chuhairy menuturkan, kontes terbagi dalam enam kategori, yaitu Philodendron, Monstera, Anthurium, Variegata, Aglaonema (kelas Tunggal Dewasa & Kelas Rumpun) dan Aroid alocasia, homalomena, scindapsus, colocasia, raphidophora, amydirium, dan sebagainya.
“Ada beberapa katergori dan jenis tumbuhan yang akan dipertandingkan di sini,” bebernya.
Dia menjelaskan, kontes ini diramaikan peserta dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Bandung, Lampung, dan Bali. “Peserta dari Sumatera, Jawa, dan Bali ikut serta dalam kontes ini,” bebernya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, hingga saat ini sudah ada 400 pot yang terdaftar mengikuti kontes ini. Selain kontes, di acara itu juga digelar lelang Aroid yang menghadirkan tanaman istimewa dan langka dengan total nilai hingga ratusan juta rupiah.
“Kalau masyarakat ingin menonton juga dipersilahkan untuk datang ke Godong Ijo. Tentunya harus memenuhi syarat protokol kesehatan,” pungkasnya. (rd/dra)
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar
Editor : Junior Williandro