Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ini menjadi orientasi pengurus lingkungan RT2/12, Kelurahan/Kecamatan Pancoranmas, untuk pembuatan lubang resapan biopori (LRB). Langkah ini, guna mencegah timbulnya genangan air yang menyebabkan banjir dikala curah hujan yang tinggi.
Laporan : Daffa Andarifka Syaifullah
RADARDEPOK.COM, Suparto, Ketua RT2/12 ini menelusuri Jalan Swadaya I, Kelurahan/Kecamatan Pancoranmas. Sepasang sendal jepit menemani langkahnya. Ditentukannya titik-titik potensi genangan air di masyarakat.
Setelah mendata, pria berbadan kurus ini kembali ke rumah. Mengambil beberapa peralon yang telah dilubangi berukuran 4 inci dan juga satu unit alat biopori elektronik.
Bersama seorang warga. Titik yang sudah ditandai kemudian dipersiapkan, untuk dilubangi. Kemudian dipasang satu peralon disetiap lubang tanahnya disertai tutup peralon.
"Hari ini membuat empat lubang resapan biopori bersama warga sekitar. Alhamdulillah berjalan lancar," ucap Ketua RT2/12, Kelurahan/Kecamatan Pancoranmas.
Pembuatan empat lubang biopori di titik berbeda itu memakan waktu 180 menit. Dengan adanya LRB, tentunya memiliki banyak manfaat untuk lingkungan. Disamping sebagai resapan air, juga dapat digunakan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
"Targetnya itu 40 lubang biopori per RT. Sampai sekarang sudah 27 LRB yang kami telah buat. Kemungkinan besar dilanjut setelah idul fitri," tutupnya. (*)
Editor : Junior Williandro