RADARDEPOK.COM, TAPOS – PT. Karabha Digdaya terus menunjukkan komitmenya untuk melakukan aksi sosial bagi masyarakat. Tidak hanya di sekitar perusahan, aksi sosial yang dilakukan Perusahaan Milik Kementerian Keungan Republik Indonesia ini, juga kerap menyasar masyarakat luas, salah satunya dengan rutin melakukan aksi donor darah.
General Manager (GM) Property dan Estate PT. Karabha Digdaya, Yuli Priyanto mengatakan, penggalangan donor darah ini diperuntukan untuk umum, dan siapapun bisa ikut serta dalam aksi kemanusiaan tersebut.
“Jadi kami memang punya agenda tahunan mengadakan donor darah seperti ini tiga kali secara berkala. Kita menargetkan minimal 75 kantong darah terkumpul dari setiap kegiatan,” katanya, Kamis (10/06).
Yuli menjelaskan, pihaknya bersama PMI kian gencar melakukan donor darah karena prihatin dengan kondisi saat ini.
“Dimasa pandemi ini stok darah menipis. Disinilah peran PT. Karaba Digdaya memberikan sumbangsih dalam bentuk stok darah pada PMI,” ujarnya
Dia mengungkapkan, donor darah diambil dari sejumlah relawan, utamanya para pegawai PT Karabha Digdaya, warga sekitar, dan para pemain golf yang lolos dari tahap uji kesehatan.
“Sebelum melakukan pendonoran, dilakukan pengecekan suhu dan pengecekan kondisi kesehatan. Kami juga punya tim gugus tugas khusus untuk memproteksi prokes di kawasan ini,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Dokter PMI Pusat, Anissa mengapresiasi kegiatan donor darah yang rutin dilakukan PT. Karabha Digdaya. Karena membantu PMI untuk menjaga ketersediaan stok darah.
Dia menuturkan, PMI saat ini sedang mengalami keterbatasan stok darah. Kondisi itu terjadi sejak pandemi virus Korona (Covid-19). Dari data yang ada, golong darah yang cukup sulit didapat adalah jenis AB.
“Saat ini stok darah PMI pusat juga kekurangan, makanya diadakan acara mobil unit ini untuk menambah stok darah dan juga kepedulian antar sesamalah, istilahnya untuk mendonorkan darahnya,” katanya.
Annisa mengungkapkan, sejak pandemi, stok darah di PMI bahkan berkurang hingga sekira 80 sampai dengan 90 persen.
“Yang tadinya kita di bank darah penyimpanan lab-nya bisa kita lihat warna-warni gambar darah, ini cuma 2 sampai 3 saja susah banget. Ini terjadi dari awal pandemi tahun lalu,” jelasnya.
Ia mengaku, biasanya sebelum pandemi mobil kelilling PMI bisa mengumpulkan sekira 1.000 kantong darah per hari, kini hanya sekira 500 kantong darah per hari.
“Sekarang kalau butuh darah harus ada pengganti donor langsung. Jadi dari orang yang sama darahnya dengan kebutuhan pasien,” bebernya.
Salah satu penyebab krisisnya ketersedian darah di PMI, kata Annisa, karena banyak yang takut terpapar Covid-19. Padahal, menurutnya hal itu tak perlu dikhawatirkan karena mekanisme yang diberlakukan cukup selektif dan sesuai dengan protokol kesehatan.
“Stok darah pastinya saat ini tidak bisa dibilang tidak bisa diukur. Karena sehari saja masuk nih 1.000-2.000 kantong, yang butuh juga langsung banyak, permintaan dari rumah sakitkan pun banyak,” katanya.
Annisa menyebut, kondisi ini terjadi merata hampir di sejumlah daerah, utamanya di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi.
“Yang paling susah itu kita dapat golongan AB, itu susah banget,” terangnya. (rd/dra)Jurnalis : Indra Abertnego SiregarEditor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=TRnT32QFfnw