RADARDEPOK.COM – Kasus Positif Covid-19 di Kota Depok menunjukkan grafik yang terus naik. Kendati ada aturan pembalajaran tatap muka (PTM) 50 persen. Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Aqram memiliki peraturan sendiri, Kamis (10/2). Ponpes di Jalan H Maksum No65 Kelurahan Sawangan Baru, Sawangan ini memilih menutup diri 1.800 santrinya dari tetangga sekitar. Aturan tersebut guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Di pesantren, kami ada program yang namanya Tahfizh Alqur’an, dalam pembelajarannya sangat tidak efektif kalau santri tidak dibimbing langsung oleh gurunya,” ucap Wakil Mudir Bidang Kesiswaan Pondok Pesantren Darul Aqram, Heri Basuki Jawari pada Harian Radar Depok.
Menurut Heri, pola belajar santri Pondok Pesantren dengan siswa sekolah berbeda. Ada beberapa program belajar pondok pesantren yang tidak bisa jika dilakukan dengan pembelajaran jartak jauh (PJJ). Nah, untuk menyiasatinya pihak pondok pesantren mengubah peraturan santri. Yang tadinya diizinkan untuk berkeliaran di luar pondok. Sekarang harus dengan perizinan yang ketat. Bahkan, Heri menyampaikan jika tidak terlalu urgent. Santri tidak diperkenankan meninggalkan kawasan pondok pesantren. Karena khawatir akan berdampak pada orang-orang di dalam lingkungan pesantren.
“Wali murid yang ingin jenguk pun kita batasi, dari yang tadinya bisa bertemu sampai di depan asrama santri, kini kita batasi dengan hanya sampai di depan pintu pagar,” ujarnya.
Jadwal waktu penjengukkan pun diubah pesantren. Dari yang tadinya wali santri dijadwalkan bertemu dua kali dalam sebulan kini menjadi 1 kali dalam sebulan. “Waktu nya pun kita atur untuk santri MTS di waktu pagi menjelang Zuhur sedangkan santri MA di waktu siang menjelang sore,” tuturnya.
Hingga kini santri yang berjumlah 1.800 orang tersebut, belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Berkat antisipasi pihak pesantren yang aware akan virus ini. Santri pun dapat belajar bertatap muka dengan nyaman bersama gurunya tanpa takut tertular virus. Akan tetapi walau telah mengisolasi diri dengan warga. Heri meminta untuk semua santri agar tidak menyepelekan virus ini. “Jika ada santri yang merasakan gejala seperti pusing, tenggorokan sakit, flu akan langsung kita PCR agar bisa ditangani dengan cepat,” ujar Heri.
Saat ini Pondok Pesantren Darul Aqram sedang membuka penerimaan santri baru gelombang 1. Meski, begitu pihak pondok masih membatasi kuota penerimaan santri dan memilih untuk melakukan online daring untuk seleksi masuknya. “Kalau PPKM naik lagi kita adakan daring untuk seleksinya, jika sudah mereda dan pemerintah juga sudah melonggarkan, kita adakan seleksi langsung disini,” tutup Heri.(cr1/rd)
Jurnalis : Nurhidayati Fauna
Editor : Fahmi Akbar