RADARDEPOK.COM - Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos sukses menurunkan angka penderita stunting atau gagal tumbuh anak di wilayahnya. Berdasarkan data yang dimiliki, pada awal 2022 jumlah penderita stunting sebanyak 17 anak, sementara sekarang turun menjadi zero.
"Sudah turun dari sebelum puasa dan sampai sekarang kosong," ujar Sukatani, David Eko Purnomo.
Baca Juga : 15 Saksi Dihadirkan di Sidang Etik Ferdy Sambo, Ini Namanya
Penurunan kasus stunting di wilayahnya tidak lepas dari berbagai kegiatan yang dilakukannya bersinergi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) kelurahan. Yaitu, memberikan edukasi kepada para orang tua dalam setiap kegiatan di posyandu. “Yang penting edukasi kepada orang tuanya saja,” ucapnya.
Kemudian, lanjutnya, pemberian makanan bergizi yang dilakukan ojek cantik bawa makanan untuk anak Stunting (OCAN BANANAS) Kota Depok juga memberikan dampak yang signifikan dalam menekan jumlah stunting. "Adanya ocan sangat membantu dalam penurunan angka Stuntingm,” ungkapnya.
David juga meminta, untuk mencegah stunting untuk menjaga pola makan, memperhatikan gizi yang seimbang. Dan bisa juga menjalankan program program Pekarang Pangan Lestari (P2L) yang bisa digunakan untuk memenuhi gizi untuk makanan.
“Menjaga pola makan yang sehat, menjaga kebersihan, dan harapanya agar angka stunting di Kelurahan Sukatani selalu zero terus,” tuturnya.
https://www.youtube.com/watch?v=n82MVFCsnFc
Lanjutnya, Calon pengantin (catin) menjadi salah satu fokus sasaran program prioritas stunting. Untuk mencegah stunting, pasangan calon pengantin wajib memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik, memahami informasi terkait kapan waktu yang tepat untuk memiliki anak, termasuk jumlah anak dan jarak kelahirannya, serta pola asuh yang tepat.
“Karena Stunting di awali dari catin, jadi yang harus di edukasi pertama itu mulai dari catin dan harus rutin memeriksakan ke puskesmas atau keposyandu terdekat,” tutupnya. (ana/rd)
Jurnalis : Andika Eka
Editor : Fahmi Akbar