RADARDEPOK.COM– Aparatur Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari bersama elemen masyarakat melakukan pengecekan jamban helikopter secara door to door di wilayah RW4, RW6 dan RW10. Sosialisasi turut dilakukan sesuai dengan Perda No.8 tahun 2018 tentang pengelolaan air limbah domestik.
Lurah Bojongsari, Yaya Sudira mengatakan, pemicuan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan bersih melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Sedangkan pilar STBM adalah, perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan STBM tersebut.
“Lima pilar STBM tersebut di antaranya stop buang air besar sembarangan, mencuci tangan menggunakan sabun, mengelola air minum dan makan rumah tangga yang baman, penanganan sampah rumah tangga dengan benar dan penanganan limbah cair rumah tangga dengan aman,” paparnya.
Berkenaan dengan lima pilar tersebut, lanjut Yaya, aparatur Kelurahan Bojongsari terus berupaya melakukan percepatan program Open Defecation Free (ODF) diakhir tahun 2022.
“Salah satu upaya yangg dilakukan adalah terus melakukan pemicuan kepada masyarakat yang masih Buang Air Besar (BAB) sembarang,” ungkapnya.
Yaya mengatakan, pihak Kelurahan Bojongsari berkoordinasi dengan Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Depok untuk melakukan pemicuan individu, kepada warga non Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dinilai mampu tuk membangun septictank yang aman.
“Kegiatan diawali dengan pengarahan dr Dinkes kemudian dilanjutkan turun ke lapangan dengan door to door ketiga titik, dengan menyambangi sasaran keluarga mampu untuk membangun septictank secara mandiri sekaligus penyampaian sosialisasi Perda No.8 tahun 2018 tentang pengelolaan air limbah domestik di RW4, RW6 dan RW10,” ucapnya.
Kemudian, ucap Yaya, dari jumlah 140 rumah yang tidak memiliki septictank, ia menyambangi 30 rumah keluarga non MBR. Alhasil dari kegiatan pemicuan individu tersebut, pihak keluarga bersedia membangun septictank secara mandiri paling lambat Maret 2023, mengingat kondisi keuangannya.
“Selain melakukan pemicuan, tim yang terdiri dari Dinkes, Puskesmas Duren Seribu, kecamatan, kelurahan, Pokja sehat, LPM, TP PKK, Babinsa & Babinkamtibmas juga melakukan pendekatan persuasif kepada para pemilik jamban helikopter untuk menertibkan atau membongkar sendiri dengan sukarela tanpa paksaan untuk kepentingan bersama,” tutupnya. (ama)
Jurnalis : Aldy Rama
Editor : Ricky Juliansyah