Senin, 22 Desember 2025

Puskesmas Kalimulya Depok Tingkatkan Kompetensi Kader lewat PMBA

- Selasa, 15 November 2022 | 23:08 WIB
PELATIHAN Pemberian materi untuk para kader yang mengikuti kegiatan Pelatihan PMBA, di Aula Masjid Al-Ikhlas, Kalimulya, Senin (14/11). WILDAAPRIYANI/RADARDEPOK
PELATIHAN Pemberian materi untuk para kader yang mengikuti kegiatan Pelatihan PMBA, di Aula Masjid Al-Ikhlas, Kalimulya, Senin (14/11). WILDAAPRIYANI/RADARDEPOK

RADARDEPOK.COM-UPTD Puskesmas Kalimulya, Depok menggelar pelatihan Pemberian Makan Balita dan Anak (PMBA) di Aula Masjid Jami Al-Ikhlas RW8, Senin (14/11).

Kepala Puskesmas Kalimulya, Agustina Ika Damayanti mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kader Posyandu mengenai PMBA.

"2 orang perwakilan dari posyandu di wilayah Kelurahan Kalimulya mengikuti pelatihan PMBA, dan kader lainnya," ujarnya.

Lanjutnya, makanan yang dianjurkan untuk perkembangan anak yaitu menu 4 bintang. "ASI eksklusif dan MP ASI dengan menu 4 bintang," jelasnya.

Agustina Ika Damayanti mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, antusias kader sangat baik dan langsung mempraktekkan konseling PMBA ke Ibu Hamil dan Balita.

"Untuk RTL, masing-masing kader langsung mempraktekkan konseling PMBA ke ibu hamil dan balita," ucapnya.

Perlu diketahui, perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapi masalah kekurangan gizi, kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani dengan serius.

Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak.

Menurut World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF), lebih dari 50% kematian anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua per tiga diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak, seperti tidak dilakukan inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama setelah lahir dan pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan.

Keadaan ini akan membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh. Oleh karena itu, upaya mengatasi masalah kekurangan gizi pada bayi dan anak balita melalui pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar, menjadi agenda penting demi menyelamatkan generasi masa depan.

Dengan adanya kegiatan pelatihan PMBA diharapkan, kader bisa merealisasikan ilmu yang didapat dari pelatihan PMBA. "Semoga kader Posyandu bisa terlatih dan siap mendampingi ibu balita di wilayahnya dalam mengenalkan tahapan makan bagi bayi dan balita sesuai usianya," tutupnya. (mg7)

Jurnalis : Wilda Apriyani

Editor : Arnet Kelmanutu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X