Minggu, 21 Desember 2025

Reses Sri Utami di Tugu Soroti Persoalan Banjir

- Rabu, 16 November 2022 | 08:49 WIB
RESES: Kegiatan reses Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS, Sri Utami di Dapil Kecamatan Cimanggis, pada Masa Sidang III Tahun 2022, dalam menyerap aspirasi, saran dan masukan dari masyarakat. FOTO: DOK.PRIBADI FOR RADAR DEPOK
RESES: Kegiatan reses Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS, Sri Utami di Dapil Kecamatan Cimanggis, pada Masa Sidang III Tahun 2022, dalam menyerap aspirasi, saran dan masukan dari masyarakat. FOTO: DOK.PRIBADI FOR RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK – Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS, Sri Utami telah melaksanakan reses, di antaranya dilaksanakan di RW01, RW10 kelurahan Tugu dan RW09 Pasir Gunung Selatan Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

Sri Utami menyebutkan, dari beberapa kali reses tersebut yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat adalah persoalan banjir.

“Sebetulnya ini bukan masalah banjir. Karena dari pengakuan warga wilayah tersebut sebelumnya tidak banjir. Ia menceritakan ketika pindah, tinggi jalan lebih rendah 50 centimeter lebih rendah dari lantai rumahnya,” ungkap Sri Utami kepada Radar Depok, Selasa (15/11).

Tetapi sekarang posisinya jalan tersebut naik tinggi antara 10 hingga 30 centimeter. Sehingga saat hujan rumahnya kebanjiran hingga setinggi paha orang dewasa. Dan ini terjadi di beberpa tempat dengan persoalan sama, yaitu banjir karena kiriman air dari berbagai tempat ke lokasi yang posisinya lebih rendah.

Ini memprihatinkan, kasihan jika warga di musim hujan ini dalam sebulan rumahnya 2-3 kali terendam.

“Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, akibat pertambahan penduduk yang tinggi berimbas pada permintaan hunian, berdirinya kluster-kluster kecil yang tidak menyisakan ruang terbuka hijau. Jadi, saya pikir jelas pesannya, ke depan ini harus ada prioritas pembangunan, yaitu salah satunya adalah mengatasi banjir,” ucap Sri Utami.

Untuk itu Sri meminta agar Pemda membuat sumur-sumur resapan yang banyak di berbagai wilayah untuk mencegah air hujan di dataran-dataran yang lebih tinggi, agar tidak menggelontor ke wilayah yang leboh rendah.

Demikian juga membangun sumur imbuhan jika secara kajian memungkinkan seperti di komplek Mako Brimob. Ini akan menyelamatkan wilayah sekitarnya yaitu RW09 dan 13.

“Bappeda, PUPR, DLHK harus benar-benar membuat perencanaan yang merangkum kegiatan-kegiatan di OPD-OPD terkait secara komprehensif menyelesaikan masalah banjir. Mengatasi banjir tidak semata-mata dengan membangun drainase yang dibuang ke Ciliwung atau situ. Nanti gantian situ dan Ciliwung yang kolaps. Ini harus lintas sektor berpartisipasi merencanakan kegiatan yang spiritnya me-reset ulang, mengembalikan kota dengan pembangunan berspirit ramah lingkungan," tegas Sri Utami.

Sri juga berharap usul pokok-pokok pikiran dewan juga dengan frame yang sama akan menyelesaikan masalah banjir dengan pendekatan yang komprehensif.

"Namanya juga pokok pikiran bukan pokok-pokok kegiatan. Sehingga diharapkan Pokir dapat berkontribusi menyelesaikan persoalan banjir ini secara tuntas," harap Sri Utami.

Demikian juga perlu dibuat gerakan swadaya membangun sumur-sumur resapan dan Biopori resapan di halaman rumah-rumah warga secara swadaya dan gotong royong. Untuk itu perangkat wilayah camat, lurah, RW dan RT harus dipahamkan pentingnya membangun dengan wawasan Zero Run Off dalam upaya mengatasi banjir secara bersama-sama.

Sri juga berpandangan untuk kegiatan pembangunan infrastruktur jalan, fokus saja pembenahan jalan-jalan utama agar keandalannya tinggi dan untuk memfasilitasi pembangunan transportasi publik dalam rangka mengatasi kemacetan.

“Persoalan lainnya seperti sampah, ketersediaan SMA, sarana olahraga, posyandu, sosial budaya juga disampaikan masyarakat dalam reses tersebut. Secara umum reses berjalan kondusif masyarakat antusias menampaikan aspirasinya,” pungkasnya. (gun/**)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X