RADARDEPOK.COM - Penutupan total akses Jalan Raya Krukut, Kelurahan Krukut, Limo Kota Depok dikeluhkan pengguna jalan. Saat melintas jalan tersebut, pengedara mesti jalan alternatif yang bisa dilewati yakni Jalan Kampung Sasak, Limo. Jalan yang sempit hingga akhirnya pengedara mesti bermacey-macetan dan jarak tempuh jadi jauh.

"Sebelumnya kendaraan roda dua masih bisa melintas tapi sekarang akses jalan ditutup total. Sehingga pengendara sepeda motor pun harus melewati jalan Kampung Sasak Limo yang jarak tempuhnya sangat jauh," keluh Yanuwar salah satu pengendara sepeda motor.

Keluhan serupa dilontarkan Sarip Winarko. Satu-satunya ruas jalan alternatif yang harus ditempuh memiliki jarak lintas lebih dari 2 kilometer, dengan kondisi jalan sempit. Hal ini yang menjadi keluhan para pengguna jalan. Pengendara harus masuk lewat Jalan Masjid Daruttaqwa dan memutar di komplek perumahan Graha, lalu masuk jalan Sasak raya dan keluar di  Jalan Pipa Gas begitu juga sebaliknya. Jarak tempuhnya lebih dari dua kilometer belum lagi kondisi jalan yang sempit membuat akses jalan Sasak macet. “Ini terjadi karena ruas jalan raya Krukut ditutup total sehingga semua jenis kendaraan tumplek di jalan Kampung Sasak," tegas Urip.

https://www.youtube.com/watch?v=y-wpITd5jZ8

Tak hanya para pengendara, sejumlah pejalan kaki juga mengeluhkan penutupan total akses Jalan Raya Krukut depan pintu Tol Desari. Sebab, saat ini para pejalan kaki juga tidak bisa lagi melintas di akses jalan tersebut lantaran bidang jalan dipenuhi alat berat seperti Beco, Crane dan sejumlah alat berat lainnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Krukut, Husin Tohir meminta, kepada pihak terkait yang terlibat dalam proyek pelebaran bidang Jalan Raya Krukut, untuk memikirkan kepentingan pengguna jalan. Pihaknya telah melakukan diskusi dengan Dishub dan DPUPR serta sudah bersurat kepada pihak tol. Agar membuka akses jalan dibawah terowongan tol Rawajati namun permintaan itu tidak dikabulkan oleh pihak tol.

"Kami sudah berdiskusi membahas masalah keluhan pengguna jalan, dan kami mengajukan dibukanya akses jalan dibawah terowongan sebagai jalan alternative. Tapi katanya pihak Kementerian PUPR tidak memberikan ijin sehingga usulan kami itu tidak bisa diakomodir," pungkasnya.(ana/rd)

Jurnalis : Andika Eka

Editor : Fahmi Akbar