Senin, 22 Desember 2025

Kemenkes Pantau Kesehatan TB Warga Bedahan , Ini Yang Dilakukan

- Senin, 2 Januari 2023 | 23:12 WIB
CEK KESEHATAN : Skrinning kesehatan Tuberkulosis (TB) yang berlangsung di pelataran Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Senin (2/1). ALDY RAMA/RADAR DEPOK
CEK KESEHATAN : Skrinning kesehatan Tuberkulosis (TB) yang berlangsung di pelataran Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Senin (2/1). ALDY RAMA/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM–Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang rentan akan kematian, oleh karena itu Kementrian Kesehatan (Kemenkes) membuka program skrinning kesehatan TB, Senin (2/1). Program tersebut kali ini menyasar ke Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, yang berlangsung di pelataran kelurahan setempat.

Pemegang program, Fiska Anta Desiyanti mengatakan, program yang sedang berlangsung merupakan skrinning kesehatan TB, diberlakukan khusus untuk masyarakat yang kontak erat serumah maupun orang terdekat lainnya.

“Kegiatan yang berlangsung merupakan program dari Kemenkes, yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, yang diselenggarakan UPTD Puskesmas Pengasinan, turut dibantu juga dari UPTD Puskesmas Pasir Putih,” ungkap Fiska kepada Radar Depok, Senin (2/1).

Fiska membeberkan, terdapat beberapa pihak yang turut membantu dalam skrinning kesehatan TB yang dilakukan, diantaranya Kemenkes sebagai vendor, Dinkes Kota Depok dan UPTD Puskesmas Pasir Putih  dan kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kelurahan setempat.

“Kegiatan ini diawali dengan tahap skrinning awal pasien yang kontak erat, terdapat juga pemeriksaan tinggi badan dan berat badan, sampai pengecekan gula darah,” beber Fiska.

Kemudian, sambung dia, pemeriksaan berlanjut dengan pendaftaran pasien terlebih dulu, selanjutnya dilakukan asesmen dari pihak dokter atau perawat. Dari pihak dokter atau perawat kemudian dipencar kembali, untuk mengetahui apakah ada gejala TB terhadap pasien.

“Jika ditemukan kontak erat bergejala, dapat dilakukan penanganan langsung dengan melakukan rontgen. Pemeriksaan yang dilakukan di sini ada rontgen paru, tes mantoux, cek dahak, cek gula darah dan cek tekanan darah, pemeriksaan tersebut yang menjadi prioritas untuk pengecekan TB paru,” ungkap Friska.

Berkaitan dengan gejala TB, lanjut dia, dapat diawali degan demam di malam hari, berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktifitas sama sekali maupun sebelumnya, batuk selama dua pekan lebih dan batuk berdarah.

“Jika pasien sudah terkonfirmasi TB, disarankan untuk segera melapor ke Puskesmas terdekat guna mendapatkan pengobatan, edukasi serta pemantauan. Pemantauan dilakukan agar pasien TB tidak pernah putus dari penggunaan obat yang disarankan,” terang dia.

Friska mengimbau, agar masyarakat selalu menggunakan masker, karena Bakteri TB ditularkan melalui droplet yang terinfeksi di udara

Senada dengan Friska, Kasi Kemas Kelurahan Bedahan, Abdul Malik mengatakan, skrinning kesehatan TB yang berlangsung, merupakan program dari Kemenkes yang bekerjasama dengan Dinkes, yang dibantu UPTD Puskesmas Pengasinan dan Pasir Putih.

“Pelataran kelurahan ini hanya  menjadi wadah saja, bagi masyarakat yang ingin mengecek kesehatannya di sini melalui program yang tersedia,” ucap dia.

Dalam kegiatan yang berlangsung, sambung Malik, ditargetkan setidaknya 200 orang yang diharapkan turut mengecek kesehatannya, khususnya bagi mereka yang kontak erat dengan keluarga maupun orang disekitarnya.

“Karena itu, sekitar 30 Tenaga Kesehatan (Nakes) dari UPTD Puskesmas Pengasinan, UPTD Pasir Putih, Dinas kesehatan (Dinkes) turut hadir membantu kegiatan yang berlangsung,” beber dia.

Tak luput juga, lanjut Malik, skrinning kesehatan yang dilakukan juga dibantu kader Posyandu, Posbindu, Kampung Peduli Tuberkulosis (Kapitu) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPP PKK) setempat.

“Semua dilakukan dengan harapan agar masyarakat terbebas dari TB, karena pengobatan bagi  seseorang yang sudah terlanjur mengidap TB cukup lama, bisa mencapai enam bulan,” ungkap dia.

Malik menuturkan, pengobatan yang dilakukan biasanya dengan mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter, yang dikonsumsi secara ruitn selama enam bulan.

“Kami menginginkan masyarakat dapat terhindar dari TB, setidaknya dengan hadirnya warga saat skrinning kesehatan TByang berlangsung ini, menandakan masyarakat sekitar peduli akan kesehatan, yang diharapkan angka TB menurun sehingga masyarakat lebih sehat, khususnya di wilayah Bedahan,” ucap dia memungkasi. (ama)

Jurnalis : Aldy Rama

Editor : Arnet Kelmanutu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X